5.Mengandung Berbagai Simbol Bermakna
Tarian topeng juga dikenal memiliki 5 jenis perwatakan saat ditampilkan pada pertunjukan. Perwatakan yang dimiliki juga memiliki makna sebagai simbol kehidupan. Perwatakan tersebut disesuaikan dengan jenis topeng yang dikenakan para penarinya.
Topeng Panji, simbol kesucian fase pertama kehidupan manusia. Topeng Samba, simbol fase kehidupan anak-anak. Topeng Rumyang, simbol fase kehidupan remaja. Topeng Tumenggung, simbol fase kehidupan dewasa. Topeng Kelana, gambaran sisi jahat manusia yang serakah dan penuh amarah.
6.Menggunakan Banyak Aksesoris
Selain pakaian dengan warna yang mencolok dan topeng, kesenian ini juga menggunakan beragam aksesoris, seperti penutup kepala atau kupluk, anting-anting, hiasan daun telinga atau sumpling.
Sebagai pelengkap baju kurung yang umumnya berwarna mencolok, para penari juga menggunakan sampur atau kain panjang di leher. Kemudian mongkron hiasan dada, sebilah keris, gelang tangan dan kaki, ikat pinggang, hingga mahkota.
7.Pementasan Keliling Daerah
Pada masa Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga, kesenian tari ini dilakukan dengan cara keliling daerah seperti mengamen.
Setelah pementasan, kedua walisongo tersebut tidak meminta uang sebagai imbalan, tetapi meminta siapapun yang menyaksikan mengucapkan dua kalimat syahadat untuk masuk Islam. Ini merupakan salah satu cara mereka dalam menyebarkan agama Islam.
Demikianlah sederet fakta menarik Tari Topeng Cirebon yang ternyata sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Menarik bukan?
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait