CIREBON, iNewsCirebon.id - Fakta menarik Tari Topeng Cirebon yang bagus untuk dikulik. Tari Topeng merupakan seni pertunjukan tari yang di dalamnya terdapat simbol-simbol bermakna.
Simbol tersebut disampaikan kepada penontonnya lewat warna dan jumlah topeng penari, hingga jumlah gamelan yang mengiringi.
Salah satu fakta menariknya adalah tadi topeng awalnya digunakan sebagai media dakwah. Lalu, apa saja fakta menarik lainnya. Yuk simak ulasan berikut.
7 Fakta Menarik Tari Topeng Cirebon
1.Dikenal Sejak Kerajaan Majapahit
Kesenian tari Topeng merupakan sisa dari upacara keagamaan peninggalan Hindu dan Budha yang akhirnya tersebar di pelosok Pulau Jawa. Jacob Sumardjo dalam Arkeologi Budaya Indonesia menyebut bahwa Raja Hayam Wuruk menari mengenakan topeng yang terbuat dari emas.
Setelah Majapahit jatuh, tarian ini akhirnya dipertahankan oleh sultan Demak dengan inovasi baru. Tarian yang dikemas Demak ini akhirnya menyebar ke daerah lain, termasuk Cirebon yang saat itu berada di bawah pengaruh Demak. Saat pertama kali masuk ke daerah Cirebon, tarian topeng ini dipadukan dengan kesenian rakyat setempat.
2.Muncul Sejak Abad ke 10
Tari Topeng Cirebon muncul sejak abad 10 hingga 16 Masehi. Pada masa Kerajaan Jenggalan yang dipimpin oleh Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa, tarian ini masuk ke Cirebon lewat seniman jalanan.
Dari sinilah muncul perpaduan budaya hingga akhirnya melahirkan Tari Topeng khas Cirebon.
3.Awalnya Digunakan Sebagai Media Dakwah
Pada awal kemunculannya tari topeng digunakan oleh para walisongo sebagai sarana dakwah. Kesenian ini digunakan oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam.
Selain itu, kesenian ini juga kerap ditampilkan sebagai bentuk hiburan di lingkungan keraton.
4.Terdapat Banyak Unsur Keislaman di dalamnya
Fakta menarik tari Topeng Cirebon lainnya yaitu simbol yang muncul seperti gerakan simbolik saat seseorang memberikan sedekah. Misal penggambaran hawa nafsu manusia yang kerap ditemukan dalam Al-Quran lewat tarian topeng Kelana.
Seiring berkembangnya zaman, bentuk pementasan tarian topeng ada yang berubah. Namun, tarian topeng Cirebon tetap dianggap sebagai tarian yang sakral.
Biasanya, sebelum mementaskan tarian ini, para pelakunya harus melakukan puasa atau semedi terlebih dulu serta ritual lainnya.
5.Mengandung Berbagai Simbol Bermakna
Tarian topeng juga dikenal memiliki 5 jenis perwatakan saat ditampilkan pada pertunjukan. Perwatakan yang dimiliki juga memiliki makna sebagai simbol kehidupan. Perwatakan tersebut disesuaikan dengan jenis topeng yang dikenakan para penarinya.
Topeng Panji, simbol kesucian fase pertama kehidupan manusia. Topeng Samba, simbol fase kehidupan anak-anak. Topeng Rumyang, simbol fase kehidupan remaja. Topeng Tumenggung, simbol fase kehidupan dewasa. Topeng Kelana, gambaran sisi jahat manusia yang serakah dan penuh amarah.
6.Menggunakan Banyak Aksesoris
Selain pakaian dengan warna yang mencolok dan topeng, kesenian ini juga menggunakan beragam aksesoris, seperti penutup kepala atau kupluk, anting-anting, hiasan daun telinga atau sumpling.
Sebagai pelengkap baju kurung yang umumnya berwarna mencolok, para penari juga menggunakan sampur atau kain panjang di leher. Kemudian mongkron hiasan dada, sebilah keris, gelang tangan dan kaki, ikat pinggang, hingga mahkota.
7.Pementasan Keliling Daerah
Pada masa Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga, kesenian tari ini dilakukan dengan cara keliling daerah seperti mengamen.
Setelah pementasan, kedua walisongo tersebut tidak meminta uang sebagai imbalan, tetapi meminta siapapun yang menyaksikan mengucapkan dua kalimat syahadat untuk masuk Islam. Ini merupakan salah satu cara mereka dalam menyebarkan agama Islam.
Demikianlah sederet fakta menarik Tari Topeng Cirebon yang ternyata sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Menarik bukan?
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait