2. Kepercayaan Warga Cireundeu
Warga di kampung ini sampai masih mempertahankan dan meyakini kepercayaan Sunda Wiwitan. Mereka menganggap keyakinan mereka ini adalah sebuah agama besar. Isi dari ajaran mereka adalah peduli akan sopan santun dan alam.
Konsep agama Sunda Wiwitan yang dianut masyarakat adat Cireundeu, yaitu Tuhan yang disebut 'Gusti Sikang Sakang Sawiji Wiji' atau di atas segalanya pencipta mereka. 'Mulih Kajati Mulang Ka Asal', setiap manusia akan kembali kepada Tuhan.
3.Rasi sebagai Makanan Utama
Ada lagi fakta unik Kampung Cireundeu yaitu masyarakatnya tidak menganggap nasi sebagai makanan pokok. Mereka mengkonsumsi singkong yang disebut rasi sebagai makanan pokok sejak tahun 1918.
Rasi adalah hasil singkong yang telah diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Jika kehabisan singkong makanan penggantinya adalah jagung. Cireundeu sendiri dikenal sebagai desa swasembada pangan.
Masyarakat setempat akan mengonsumsi apa yang mereka tanam. Sehingga mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga beras di pasaran. Dan kehidupan di kampung ini juga bisa dibilang tak terpengaruh gejolak ekonomi-sosial.
4.Puncak Salam
Puncak salam merupakan tempat meditasi bagi masyarakat Cireundeu. Kegiatan meditasi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap alam. Masyarakat setempat percaya bahwa meditasi dapat mengumpulkan energi dari alam.
Selain untuk meditasi, masyarakat Cireundeu juga menjadikan Puncak Salam untuk lokasi peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait