Menurut kepercayaan orang Cirebon, pakaian ini mengibaratkan pengantin sebagai raja dan ratu. Selain itu, mengenakan pakaian adat Kepangeranan ini menjadi hal yang penting sekaligus simbol janji suci dari kedua mempelai.
Keunikan lain dari baju Kepangeranan ini adalah tergambarnya berbagai kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat setempat.
Pengantin pria menggunakan jas takwa berwarna hijau dengan corak keemasan, dan bawahan berupa kain batik khas Cirebon. Bagian kepala dihiasi dengan semacam mahkota atau blangkon dengan roncengan melati di satu sisi kepala. Untuk alas kaki, menggunakan selop.
Pengantin wanita menggunakan kebaya berwarna hijau corak keemasan (sama seperti pengantin pria) dengan bawahan kain batik khas Cirebon. Bagian kepala dihiasi dengan mahkota manik-manik dan roncengan melati yang mempercantik sanggul sang pengantin. Alas kaki yang digunakan adalah selop. Pengantin wanita juga mengenakan aksesoris lainnya seperti giwang emas, dan kalung.
Nah, demikianlah informasi menarik sekaligus mengenal Baju Kepangeranan khas Cirebon. Semoga bermanfaat.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait