CIREBON, iNewsCirebon.id - Awal runtuhnya Kerajaan Cirebon dimulai pada tahun 1666, saat Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi memerintah.
Keraton Kasepuhan adalah sebuah kerajaan Islam bersejarah di kota Cirebon, merupakan peninggalan dari Kerajaan Cirebon.
Keraton ini memiliki luas wilayah yang paling besar di antara dua keraton lainnya di Cirebon, yaitu Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan.
Terletak di Jalan Kasepuhan No. 43, Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, Keraton Kasepuhan memiliki luas sekitar ± 185.500 m² yang dibatasi oleh Jalan Kasepuhan di sebelah utara, Jalan Mayor Sastraatmaja di sisi timur, Kali Kriyan di sisi selatan, dan pemukiman penduduk di sisi barat.
Kompleks Keraton Kasepuhan dikelilingi oleh tembok berbahan bata merah, yang sering disebut sebagai Kuta Kosod oleh masyarakat sekitar.
Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon:
Penyebaran Islam di Jawa Barat tak terlepas dari peran Kota Cirebon sebagai pusat masuk dan perkembangan Islam di wilayah tersebut pada masa awal.
Ini terkait dengan berdirinya Kota Cirebon yang memiliki Keraton Kasepuhan sebagai pusat penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati.
Pada abad ke-16, Sunan Gunung Jati meninggal, dan Pangeran Mas Mochammad Arifin II, cucu Sunan Gunung Jati, naik tahta sebagai penguasa.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait