JAKARTA, iNews.id - Wafatnya Harmoko meninggalkan duka bagi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Harmoko selain pernah menjabat Ketua Umum Golkar juga pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan (1983-1997) serta Ketua DPR/MPR (1997-1999).
Airlangga menilai, kepemimpinan Harmoko di masa transisi reformasi sungguh berat dan penuh tantangan. Harmoko, kata dia saat itu berhasil melalui ujian berat dengan berbagai dinamika.
“Keluarga besar Partai Golkar merasa sangat kehilangan dengan kepergian Bapak Harmoko pada 4 Juli 2021,” ujar Airlangga di Jakarta, Minggu (4/7/2021).
Dia menuturkan, di masa jabatan sebagai Ketua Umum Golkar maupun sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sering safari Ramadan ke daerah dan pedesaan. Kegiatan ini, lanjut dia merupakan perubahan paradigma komunikasi publik yang sangat berarti.
“Dengan latar belakang kewartawanannya, beliau mampu memanfaatkan keluasan wawasan dan kemampuan berinteraksi dengan banyak kalangan, sehingga pola komunikasi politik menjadi cair, sederhana, tidak lagi sekaku masa-masa sebelumnya,” tuturnya.
Menurutnya, secara internal partai, Harmoko juga memiliki catatan besar karena di masa kepemimpinannya banyak aktivis diundang masuk dan direkrut kemudian menjadi tulang punggung Golkar.
“Itu adalah jejak sejarah beliau yang perlu diteladani dan saya pribadi mengapresiasi langkah-langkah itu. "Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan dibukakan pintu surga untuknya," ucapnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait