Kisah Pilu Iyos ODGJ asal Majalengka Hidup Sebatang Kara Ditinggal Suami, Anggap Boneka sebagai Anak

Hikmatul Uyun/Inin Nastain
Kisah pilu Iyos ODGJ asal Majalengka, hidup sebatang kara anggap boneka sebagai anak. Foto: Youtube

MAJALENGKA, iNewsCirebon.id - Kisah pilu wanita asal Majalengka yang hidup sebatang kara di rumahnya viral di media sosial.

Hidup sendiri ditinggal suami, wanita bernama lengkap Iyos Rostini itu hanya ditemani oleh boneka. Bahkan boneka itu dianggapnya sebagai anak sendiri.

Kisah viral ini pertama kali diungkap oleh seorang Youtuber di laman Youtube Sang Penjelajah Amatir.

Ketika sang Youtuber mendatangi rumahnya di Blok Babakan Koda, Kelurahan Cicurug, Kecamatan/ Kabupaten Majalengka, Iyos tak terima jika boneka yang kerap digendongnya itu disebut boneka.

Ia menyebut kalau yang digendongnya ini adalah anak kandungnya.

"Jadi itu anak ibu ya? Cantik banget," tanya Youtuber.  "Iya (Anakku) laki," jawab Iyos.

"Berarti ganteng ya, kirain (anaknya) perempuan," timpal Youtuber. "Nama (anaknya) Najwa, umur setahun," ungkap Iyos

Saat ditanya dimana ayah bayi tersebut, dengan raut wajah sedih Iyos menyebut jika suaminya sudah meninggal.

Pasca ditinggal suami wafat, Iyos mengaku hanya hidup sebatang kara di rumahnya yang berantakan. Bahkan listrik di rumahnya pun sudah diputus oleh PLN. Meski begitu, Iyos mengaku tidak berniat untuk menikah lagi.

Menurut menurut kakak ipar Iyos bernama Turman, kebiasaan aneh Iyos menganggap boneka sebagai anak sendiri ini karena mengalami gangguan kejiwaan. 

Kondisi adik iparnya itu sudah berlangsung lama bahkan sejak dia masih kecil, bukan setelah suaminya meninggal.

"Awalnya sakit panas, mungkin umur 3 tahunan. Jadi bukan setelah dewasa. Tapi setelah dewasa, ya agak parah lah. Dia sendirian di rumah, di rumah saya juga," kata Turman saat diwawancarai wartawan di kediamannya, Rabu (11/5/2023).

Kendati demikian, kebiasaan Iyos membawa boneka baru berlangsung sekitar 5 tahun terakhir.

Dalam sejumlah unggahan, beberapa netizen menyebutkan kebiasaan itu sudah berlangsung sekitar 18 tahun. Sebagai kakak ipar, Turman membantahnya.

"Mungkin ada lima tahunan lah, bawa-bawa boneka. Mungkin perasaannya punya anak atau gimana. Nggak, bukan 18 tahun pegang boneka. Baru 5 tahunan. 2010 saya pindah ke sini, sebelumnya di (Kecamatan) Cikijing (Kabupaten Majalengka)," jelas dia.

Meski ODGJ, Iyos dinilai cukup ramah, apalagi kepada orang yang sudah dikenalnya. Bahkan dia jarang sekali ngamuk, seperti halnya orang gangguan kejiwaan pada umumnya.

"Kalau (bonekanya) mau diambil, nggak dikasihkan. Kalau ada keinginan terus nggak dikasih, suka marah. Kenapa nggak bareng (satu rumah), ya suka marah itu," jelas dia.

"Bonekanya tetap yang itu aja. Nggak mau ditukar. Ngamuk sewaktu-waktu aja. Kalau di luar mah, biasa. Kecuali kalau dicandain anak-anak suka marah, tapi ya wajar. Kalau ke orang yang udah tau, terus lama nggak ketemu, dia masih kenal" lanjut Turman.

Saat diajak ngobrol pun, Iyos terlihat cukup nyambung. Hal itu terlihat ketika Kapolsek Majalengka Kota AKP Fiekry Perdana mengajaknya berbicara.

Namun, Iyos tetap menganggap boneka yang dibawanya itu adalah seorang anak yang suka minta makan.

Bahkan Iyos bisa melanjutkan bacaan surat alfatihah sampai selesai, ketika dipandu oleh anggota polisi.

 

Editor : Hikmatul Uyun

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network