Yoyok memilih makanan berbahan sambal karena dianggap lebih diterima di masyarakat dan pangsa pasar di Yogyakarta masih luas dengan favorit sambal pedas manis.
Waroeng SS dirintis sejak 20 Agustus 2002 dengan modal hanya 9 juta dan karyawan sebanyak 5 orang. Modal Rp9 juta didapat dari hasil tabungannya sebanyak Rp3 juta dan Rp6 juta berasal dari modal sepupunya.
Tak membutuhkan waktu yang lama warung tenda dagangannya langsung laris manis dikunjungi banyak penggemar kuliner pedas.
Ia tidak serta merta meraup profit yang besar walau saat itu warungnya laris manis. Misi awalnya Yoyok berusaha mempopularkan brand nya terlebih dahulu.
Satu setengah tahun merintis usahanya, Yoyok telah memiliki omzet Rp30 juta per bulan.
Agar mendapat profit yang maksimal tanpa menaikkan harga, berbagai usaha dilakukannya seperti melakukan pemilahan bahan baku yang murah namun berkualitas dan penghematan bahan bakar.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait