JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan naik menjadi Rp24.000 triliun pada 2030 mendatang. Naiknya PDB didorong investasi di sektor ekonomi digital.
"Kita dalam satu era perubahan yang tak bisa dimungkiri. Jadi menurut hitungan Kemendag GDP kita tahun 2020 ini sekitar Rp15.400 triliun akan tumbuh menjadi Rp24.000 triliun pada 10 tahun yang akan datang," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat diskusi virtual, Kamis (17/6/2021).
Pertumbuhan itu didukung sektor ekonomi digital yang mengalami pertumbuhan signifikan. Bila pada 2020, nilai perdagangan ekonomi digital di dalam negeri tercatat di angka Rp632 triliun, pada 2030 mendatang diperkirakan mencapai Rp4.531 triliun. Jumlah itu naik 18 persen dari PDB Indonesia atau tumbuh delapan kali lipat.
Saat ini, terjadinya inovasi dan perubahan secara fundamental di semua lini. Lutfi menilai, disrupsi adalah sebuah keniscayaan. Karenanya, pemerintah harus mengambil langkah untuk mengatur perubahan tersebut, khususnya ekonomi digital.
Kemendag memproyeksikan digitalisasi akan mendominasi lini bisnis di dunia. Untuk Indonesia, pada 2030, e-commerce akan menguasai pasar lebih dari 34 persen, business to business (B2B) service menguasai 13 persen, disusul corporate service dengan persentase Rp529 triliun.
Layanan kesehatan secara online juga diperkirakan akan tumbuh 8 persen atau mencapai Rp471,6 triliun. Kemudian, online travel agent (OTA) juga diperkirakan akan berpotensi tumbuh dengan nilai Rp575 triliun. Begitu pula bisnis media daring hingga financial technology (fintech).
"Kemudian health, education, juga menjadi hal penting. Peran perdagangan ekonomi digital ini menjadi sangat penting dan musti kita atur karena kalau tidak kita terus dikejar-kejar, diuber-uber sesuatu yang sudah menjadi kenyataan di dunia digital ekonomi," tuturnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait