KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon belum bergerak memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Dinsos sendiri masih menunggu perkembangan dan laporan secara resmi dari pihak BPBD Kabupaten Cirebon apakah ada dampak sosial yang ditimbulkan dari semburan tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar, saat mendampingi Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih di desa Kedungsana, Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, Rabu (9/6/2021).. "Kami masih menunggu laporan dari BPBD ada dampak yang merugiakn kehidupan yang ditimbulkannya akibat semburan tersebut," ujar Iis.
Iis juga mengaku sudah ada laporan dampak sosial dari semburan lumpur tersebut pihaknya akan segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak akibat semburan panas tersebut.
Diberitakan sebelumnya, di semburan lumpur yang dikenal warga sebagai kawah Garuda ini, ada sejak tahun 1970 an ternyata dulu sering dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat pengobatan penyakit kulit.
Akhmad Sudrajat, Kaur Perencanaan desa Cipasan, Kecamatan Dukupuntang ini menjelaskan, kalau kawah Garuda yang kini tengah viral itu sudah ada sejak lama, bahkan kawah Garuda sering didatangi banyak orang untuk berobat penyakit kulit.
"Selain ada kawah, di lokasi juga ada situs yakni situs Garuda Jaya, dan sempat banyak orang yang datang untuk mengobati penyakit khususnya penyakit kulit," ujar Sudrajat
Dikatakan Sudrajat yang datang untuk berobat di kawah Garuda jaya ini tidak hanya orang Cipanas, atau Cirebon saja, bahkan banyak orang dari luar Kota sepeti Indramayu, Bandung dan beberapa kota lain datang ke desanya untuk berobat.
"Cara pengobatannya sendiri biasanya air dari kawah Garuda jaya ini langsung di lulurin ke kulit, karna airnya sendri sebenarnya tidak panas (hangat.red)," katanya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait