11 Pahlawan Nasional Dalam Uang Rupiah, dari Kertas Sampai Koin

Shifa Nurhaliza/SEO
Pahlawan nasional dalam uang rupiah terabadikan dalam gambar utama yang terpampang pada setiap lembar uang Rupiah kertas. (Foto: DOK.iNews.id)

7. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dalam Uang kertas Rp100.000

Tidak mungkin kedua angka ini tidak diketahui. Pelopor kemerdekaan Indonesia dan pendiri negara, ayahnya, ada di depan uang kertas Rp100.000. Sukarno, Irlandia, adalah presiden pertama Republik Indonesia dan memegang 26 gelar doktor kehormatan. Sementara itu, Mohammad Hatta, Wakil Presiden Republik Indonesia, telah dianugerahi tujuh gelar doktor kehormatan.

8. Mr. I Gusti Ketut Pudja dalam Uang Koin Rp1.000

Kali ini, salah satu pahlawan nasional olahraga koin Rp 1.000 yang terbuat dari baja berlapis nikel dan aluminium adalah Bapak Je Gusti Ketut Pudja. Ia merupakan wakil dari Sunda Kecil (Bali) dan Nusa Tenggara di PPKI. Selain itu, ia juga menjadi salah satu tokoh yang menyusun naskah manifesto di rumah Laksamana Maeda.

9. Letjen TNI TB Simatupang dalam Uang Koin Rp500

Letnan Jenderal TNI Tahi Bonar Simatupang menjadi pahlawan nasional yang wajahnya terpampang di depan uang pecahan Rp500. Sosok militer Indonesia ini dikenal dengan nama yang digunakan sebagai salah satu nama jalan yang terkenal di wilayah Jakarta. Hingga tahun 1953, ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (KASAP) yang diangkat oleh Presiden Soekarno.

10. Dr. Tjiptomangunkusumo dalam Uang Koin Rp200

Pahlawan yang tergabung dalam "Three Ones" bersama dengan Douwes Dekker dan Ki Hajar Diwantara itu tampil dengan nilai nominal di atas Rp200. Sebelumnya beliau aktif dalam gerakan kemerdekaan Indonesia salah satunya aktivisme politik ketika menjadi tokoh di Indische Partij dan mencetuskan gagasan pemerintahan yang bebas di tangan rakyat.

11. Prof Dr. Ir. Herman Johannes dalam Uang Koin Rp100

Uang pecahan Rp100 itu dihiasi dengan wajah pahlawan nasional Herman Johannes. Ia dikenal atas perjuangannya di bidang pendidikan ketika menjadi sarjana, ilmuwan, dan profesor di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebagai ilmuwan di bidang fisika dan kimia, keahliannya berguna dalam menghentikan pergerakan tentara Belanda pada masa invasi militer 1 dan 2. Selain pendidikannya, Herman juga bergabung dengan tentara dan menjadi politisi.

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network