Logo Network
Network

Pro Kontra Tiket Masuk Borobudur, Pemerintah Tunda Kenaikan dan Kaji Ulang

Novie Fauziah
.
Selasa, 14 Juni 2022 | 06:44 WIB
Pro Kontra Tiket Masuk Borobudur, Pemerintah Tunda Kenaikan dan Kaji Ulang
Candi Borobudur. (Foto: doc. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah melalui Kemenparekraf akan menunda kenaikan tiket masuk ke area stupa Candi Borobudur.

Hal itu terjadi setelah menjadi perbincangan masyarakat.

"Dapat kami sampaikan, pemerintah menunda rencana kenaikan harga tiket naik ke area stupa. Jadi yang naik ini ada naik ke arah stupa," ujarnya dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (13/6/2022).

Lebih lanjut, kata Sandiaga, bahwa kenaikan harga tiket tersebut akan dikaji ulang dan melibatkan berbagai pihak mulai dari Taman Wisata Borobudur hingga balai konservasi Borobudur yang nantinya akan menentukan berapa besaran tiket masuk naik ke atas stupa Candi Borobudur.

"Kami akan melibatkan semua pihak. Kenapa? Karena kita ingin keputusan nanti berpihak kepada, pertama konservasi menjaga kelangsungan, dan juga Menjaga kelestarian dari candi Borobudur. Berpihak kepada rakyat khususnya perkonomian yang baru menggeliat di sekitar kawasan Borobudur," tuturnya.

Sandiaga mengatakan, pihaknya tak ingin tidak berempati kepada masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Khususnya bagi mereka yang mencari nafkah di kawasan wisata Candi Borobudur itu.

Menurutnya, Kemenparekraf akan terus menyiapkan langkah-langkah bersama pihak terkait, seperti dunia usaha untuk menciptakan travel pattern atau pola-pola perjalanan hingga pola-pola kegiatan.

Selain itu, termasuk di dalamnya juga mengundang pihak investasi di bidang museum tiga dimensi. Sehingga nantinya, bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memutuskan untuk tidak naik ke atas stupa Candi Borobudur.

"Tapi bisa di pelataran dan bisa merasakan sensasi membaca relief demi relief candi Borobudur tersebut karena ini sangat mengandung kearifan lokal yang dimiliki bangsa kita," tuturnya.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News

Bagikan Artikel Ini