Menurut Hadi, Batu Bleneng sendiri sebenarnya dapat dihancurkan atau dipindahkan. Namun, karena keberadaan sudah ada sejak lama, maka masyarakat meminta agar batu tersebut dibiarkan saja, supaya bisa menghindari hal-hal terburuk.
"Batu itu ada penunggunya. Soalnya sudah sejak lama batu itu ada di sini. Ada yang bilang kalau batu itu jadi 'Sumpel'. Ada juga yang bilang kalau batu ini jadi pertanda asal mula Pulau Jawa jadi pemukiman, " sambungnya.
Hadi sendiri sempat menyayangkan, karena saat pembuatan jalan tol, pihak pekerja tidak meminta izin kepada penunggu Batu Bleneng tersebut. Mengingat, penunggu Batu Bleneng merupakan leluhur dari masyarakat Jawa.
"Mereka enggak 'Babad Alas' dulu. Bukit aja langsung dibelah jadi dua," ucap dia.
Terlepas dari adanya kisah mistis yang ada di Batu Bleneng, Hadi meminta kepada para pengendara, agar mereka selalu berhati-hati saat melintas di dekat Batu Bleneng. Pasalnya, lekukan dijalan tol KM 182 membentuk huruf S, serta rawan terjadinya kecelakaan.
Editor : Miftahudin