INDRAMAYU, iNews.id - Sebanyak 14 desa di Kabupaten Indramayu menjadi sasaran realisasi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Program ini berasal dari Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2021.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, program Kotaku dilakukan untuk mempercepat penanganan pemukiman kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100. "100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak," ujar dia, Senin (13/9/2021). Nina Agustina menjelaskan, 14 desa yang menjadi sasaran ini tersebar di 4 kecamatan.
Yakni, Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Patrol, dan Kecamatan Sukra. Dengan rincian, sebanyak 9 desa mendapat program padat karya (cash for work) dan 5 desa lainnya memperoleh Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPM) reguler.
Kegiatan cash for work atau padat karya tunai ini senilai Rp2,7 miliar untuk 9 desa yang terdiri dari 6 desa di kecamatan Haurgeulis dan 3 desa di Kecamatan Sukra, masing-masing desa mendapat bantuan senilai Rp 300 juta.
Sedangkan 5 desa lainnya, masing-masing mendapatkan Rp 1 miliar melalui kegiatan BPM reguler, yakni Desa Patrol, Patrol Lor, Patrol Baru, Eretan Kulon dan Desa Kertawinangun. "Kegiatan padat karya sudah dimulai sejak Juli sedangkan BPM reguler dimulai akhir Agustus," ujarnya.
Di sisi lain, Nina Agustina juga mengajak masyarakat untuk menjaga prasarana yang telah dibangun. Fasilitas tersebut diharapkan dapat menunjang mobilitas dan aktifitas ekonomi warga.
"Kita sama-sama jaga jalan yang sudah dibangun, drainase juga, jangan membuang sampah sembarangan agar terhindar dari banjir dan prasarana bisa dirasakan dalam jangka panjang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertawinangun, Nuryasa mengaku bersyukur atas program Kotaku. Prasarana seperti saluran air dan jalan desa sangat dibutuhkan dan pembangunannya telah diidamkan sejak lama. "Semoga ke depan desa kami bisa lebih maju dan perekonomian warga jadi lebih berkembang," ucapnya.
Editor : Miftahudin