Ketika KM Barcelona 5 Terbakar Hebat, Abdul Rahman Agu Rela Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Balita

Sementara itu, di sekelilingnya, laut penuh sesak oleh penumpang yang berenang menyelamatkan diri. Asap dari kapal yang terbakar semakin menebal, menandakan situasi kian genting.
Beberapa menit kemudian, siaran langsung itu terputus. Namun, video tersebut sudah cukup menyita perhatian publik dan petugas penyelamat.
Tak lama kemudian, para nelayan dari sekitar lokasi datang dengan perahu kecil. Mereka mulai mengevakuasi para korban satu per satu dari laut. Abdul Rahman Agu dan sang balita termasuk di antaranya. Mereka ditemukan tak jauh dari buritan kapal yang mulai tenggelam, lalu dievakuasi ke Pulau Gangga II bersama puluhan penumpang lainnya.
“Saya tidak tahu harus bagaimana waktu itu. Yang terpikir hanya bagaimana caranya anak itu bisa selamat. Saya tidak lihat orang tuanya, dan tidak sempat bertanya,” ujar Abdul di pos pengungsian.
Tindakan Abdul Rahman Agu bukan sekadar aksi penyelamatan, tapi juga simbol kemanusiaan. Di saat banyak orang diliputi kepanikan, ia memilih bertindak. Ia bukan anggota tim penyelamat, bukan awak kapal, dan bukan aparat. Tapi ia hadir sebagai manusia yang peduli, di saat nyawa orang lain sangat bergantung pada keputusan yang diambil dalam hitungan detik.
Berdasarkan laporan resmi, KM Barcelona 5 mengangkut sekitar 280 penumpang. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka ringan.
Evakuasi berlangsung cepat berkat kerja sama antara TNI AL, Basarnas, Bakamla, dan nelayan lokal.
Editor : Miftahudin