Ketika KM Barcelona 5 Terbakar Hebat, Abdul Rahman Agu Rela Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Balita

HARI ITU, perairan Pulau Talise di Minahasa Utara berubah menjadi lautan kepanikan. Kobaran api melahap KM Barcelona 5, dan jeritan ketakutan terdengar dari para penumpang yang berusaha menyelamatkan diri dari kapal yang terbakar hebat.
Di tengah kekacauan itu, muncul sosok Abdul Rahman Agu. Ia berenang menembus asap dan ombak, menyelamatkan seorang balita yang sama sekali tidak dikenalnya.
Kebakaran terjadi pada Minggu siang, 20 Juli 2025. KM Barcelona 5 yang mengangkut ratusan penumpang dari Talaud menuju Manado terbakar hebat. Api diduga berasal dari dapur dan dengan cepat menyebar ke bagian atas kapal. Kepanikan melanda—sebagian penumpang nekat melompat ke laut, sementara yang lain berusaha mencari jalan keluar di antara asap dan kobaran api.
Sebuah rekaman siaran langsung yang beredar luas di Facebook memperlihatkan Abdul Rahman Agu menggendong seorang balita berusia sekitar lima tahun sambil berenang. Ia juga tampak memegang ponselnya, bukan untuk menyelamatkan dirinya, tapi untuk meminta pertolongan.
“Siapa pun yang lihat ini… tolong anak ini diselamatkan!” teriaknya dalam video yang kini telah ditonton ratusan ribu kali.
Dengan wajah dan rambut basah, suaranya terdengar gemetar—bukan hanya karena panik, tetapi juga karena rasa tanggung jawab yang luar biasa. Ia mencoba menenangkan sang balita, membungkus tubuh kecil itu dengan jaket seadanya, lalu memberinya pelampung.
Editor : Miftahudin