Selama Semester I 2025, KAI Daop 3 Cirebon Salurkan Dana TJSL Rp463 Juta untuk Lingkungan dan Sosial

CIREBON, iNewsCirebon.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp463 juta sepanjang Januari hingga Juni 2025. Dana tersebut dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari pelestarian lingkungan, pendidikan, kesehatan, hingga bantuan sosial.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyampaikan bahwa penyaluran dana ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“KAI Daop 3 Cirebon konsisten menjalankan perannya melalui program TJSL yang memberikan manfaat di sektor lingkungan, sosial, dan ekonomi. Selama enam bulan pertama tahun ini, kami telah menyalurkan dana sebesar Rp463.909.900,” ujarnya, sabtu (14/6/2025).
Di awal tahun, KAI Daop 3 Cirebon menggelar program KAI Go Green dengan melakukan penanaman 200 pohon di kawasan operasionalnya. Program ini tak hanya menjadi upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga bagian dari kontribusi dalam gerakan nasional penanaman sejuta pohon.
Pada bidang kesehatan, KAI memberikan dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana bagi sejumlah Posyandu di Kabupaten Brebes. Selain itu, perusahaan juga mengadakan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan di stasiun maupun Klinik Mediska Cirebon dan Jatibarang.
Tak hanya itu, KAI turut menyalurkan bantuan infrastruktur untuk Pondok Pesantren Tahfidz Takhsinul Qur’an serta ambil bagian dalam kegiatan Sobat Aksi Ramadhan 2025 yang digagas oleh Kementerian BUMN.
Di sektor sosial dan budaya, bantuan sembako untuk tenaga porter stasiun, revitalisasi gedung pusaka Museum Keraton Kanoman, serta pembangunan Sport Center di Desa Cikalahang, Kabupaten Cirebon juga menjadi bagian dari agenda TJSL semester ini.
Pada 12 Juni 2025, KAI Daop 3 Cirebon menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta kepada Yayasan Hero Center Cirebon. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan deker (penutup saluran) dan normalisasi saluran air di empat kelurahan di Kota Cirebon: Argasunya, Kalijaga, Pegambiran, dan Pekalipan—guna mengurangi risiko banjir saat musim hujan.
“Kami berupaya menghadirkan nilai bersama (Creating Shared Value) melalui program TJSL, agar manfaatnya tidak hanya dirasakan masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan dengan dampak positif di sektor sosial, lingkungan, dan ekonomi,” tutup Muhibbuddin.
Editor : Miftahudin