KOTA CIREBON, iNews.id - Aturan Pemerintah yang melarang sementara kegiatan pariwisata selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah hampir 2 bulan ini menjadi alasan utama para pengelola tempat pariwisata untuk nekad membuka tempat wisata yang selama ini menjadi ladang untuk menafkahi keluarganya.
Seperti yang dilakukan pengelola Taman Air Gua Sunyaragi yang mengaku nekad untuk membuka tempat wisata yang menjadi salah satu ikon Kota Cirebon tersebut, meskipun Pemerintah belum memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak PPKM Level 2, 3 dan 4 ini.
"PPKM yang awalnya darurat dari awal bulan kemarin, terus dilanjutkan dengan PPKM level 2, 3 dan 4 hingga sekarang ini, membuat kami tak tahan, anak istri kami kelaparan," ujar Kepala Bidang Pemandu Taman Air Gua Sunyaragi, Jajat Sudrajat, Minggu (23/8/2021).
Lebih lanjut Jajat mengatakan, tanggal 23 Agustus ini adalah hari terakhir dimana pemerintah menetapkan kebijakan PPKM level 2, 3 dan 4, namun pihaknya berharap pemerintah bisa bijak untuk mengambil keputusan yakni tidak melanjutkan PPKM lagi.
"Diperpanjang atau tidak, mulai besok Taman Air Gua Sunyaragi akan kami buka kembali untuk umum.Adanya PPKM ini sangat menyengsarakan kami sebagai pelaku pariwisata, khususnya wisata sejarah," katanya.
Lebih lanjut, Jajat menceritakan kalau untuk membiayai operasional dari Taman Air Gua Sunyaragi ini murni dari kunjungan wisatawan, untuk itu jika tidak ada yang berkunjung ke Taman Air Gua Sunyaragi maka secara otomatis tidak ada pemasukan sama sekali. Sementara bantuan dari pemerintah untuk perawatan cagar budaya ini terbilang cukup minim sekali.
"Ini permasalahan bukan melawan atau tidak, ini permasalahan kebutuhan hidup sehari-hari. Kami bukan melawan pemerintah daerah tapi kami pengen hidup. Kami menghindari adanya pemutusan hubungan kerja," tambahnya.
Editor : Miftahudin