CIREBON, iNews.id - Dua santri kakak beradik dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Semarang yang hendak pulang ke wilayah Bekasi, terpaksa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki setelah diturunkan dari bus yang mereka tumpangi.
Salah satu dari mereka, Moh. Fatih mengaku mereka diturunkan dari bus yang ditumpanginya akibat adanya penyekatan di perbatasan Jawa Tengah.
"Di pintu keluar perbatasan ada penyekatan, bus diputar balik petugas dan kami berdua diturunkan," ujarnya saat diminta keterangan, Sabtu (17/07/2021).
Bukannya kembali ke tempat asal, keduanya justru nekat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Naas, saat singgaj di Masjid wilayah Tegal, Dompet beserta barang bawaannya hilang atau dicuri.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daera (KPAID) Kabupaten Cirebon, Fifi Sopiah mengatakan, mereka melanjutkan perjalanan kaki dari Tegal sampai Kota Cirebon selama 8 hari.
"Meski dompet dan barang bawaannya hilang, keduanya tidak patah semangat. Mereka jalan kaki selama 8 hari. Beruntungnya, keduanya bertemu dengan Petugas di Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon, kemudian diserahkan ke KPAID," jelasnya.
Sementara itu, kedua santri tersebut saat ini berada di rumah singgah aman. Setelah dilakukan swabb dan hasilnya negatif, rencananya akan dipulangkan ke tujuannya.
Editor : Miftahudin