KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Bertempat di Masjid Pejlahrahan Kasepuhan Cirebon, yang merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana pada tahun 1450 M, kembali wadah para penggiat sejarah, adat, seni dan budaya cerbon - FORKO PANCER menggelar acara rutin bulanan Ngaji Lan Kanda Budaya - NGASAH, Senin (25/9/2023).
Mengambil tema Tradisi Panjang Jimat, Rudi Mulyana, budayawan Forko Pancer sekaligus nara sumber menjelaskan tentang makna dari tradisi maulid nabi besar Muhammad SAW.
Tradisi Panjang Jimat merupakan tradisi dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tradisi ini diadakan setiap 1 tahun sekali pada tangga 12 Rabiul Awal, Tradisi panjang jimat memiliki makna sebagai analogi proses kelahiran Rasulullah SAW.
Kata “Panjang” berarti sederetan iring-iringan berbagai benda pusaka dalam prosesi itu dan “Jimat” berarti “siji kang dirumat” atau satu yang dihormati yaitu kalimat sahadat “La Illa ha Illahah” sehingga arti gabungan dua kata itu adalah sederetan persiapan menyongsong kelahiran nabi yang teguh mengumandangkan kalimat sahadat kepada umat di dunia.
Secara serentak, upacara pelal Panjang Jimat di Cirebon diselenggarakan di empat tempat yang menjadi peninggalan dari Syarief Hidayatullah. Masing-masing di Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan kompleks makam Syekh Syarief Hidayatullah pendiri Kasultanan Cirebon atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Editor : Miftahudin