get app
inews
Aa Text
Read Next : Tradisi Dlugdag Keraton Kesepuhan Cirebon, Penanda Masuknya Bulan Ramadan

Kisruh Keraton Kasepuhan, Diam-diam Pangeran Wisnu Lesmana Surati Presiden Jokowi

Selasa, 28 Desember 2021 | 16:50 WIB
header img
Wisnu Lesmana Nugraha (kanan) saat Djumemenengan dirinya sebagai Sultan Kasepuhan beberapa waktu silam (foto : Dede Kurniawan)

KOTA CIREBON, iNews.id - Salah satu Sultan dari Keraton Kasepuhan, Pangeran Wisnu Lesmana Nugraha Seminingrat atau yang bergelar Sultan Sepuh Jayawikarta III, diam-diam menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi.red) terkait Kisruh yang terjadi di dalam Kraton Kasepuhan. 

Surat yang tertanggal 01 November 2021 ini ditujukan kepada Presiden RI dengan tembusan kepada MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mabes Polri, Mabes TNI, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, Walikota Cirebon, DPRD Kota Cirebon dan Kapolres Cirebon Kota.

Dalam Surat Itu, Wisnu meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Bapak Presiden agar menghentikan perkeliruan sejarah yang telah terjadi selama 235 Tahun akibat Kolonialisme dan mengembalikan kepada pewaris yang berhak yaitu trah Sunan Gunung Jati. Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan Babon Silsilah Keturunan Keluarga kami.

Berikut Surat yang dikirimkan Wisnu kepada Presiden RI Joko Widodo.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Salam Rahayu,

Menyambut baik Permintaan Maaf Raja Belanda Willem Alexander Kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Bapak Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 Maret 2020. Serta menyatakan penyesalan atas penjajahan dan kekerasan yang terjadi dimasa lalu yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Kesultanan Cirebon adalah salah satu Korban Kolonialisme Belanda melalui sistem Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang berdampak Rusaknya Tatanan kehidupan, peradaban dan karakteristik bangsa Indonesia hingga sekarang.

Kesultanan Kasepuhan Cirebon adalah warisan leluhur kami, Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati sebagai pendiri sampai dengan Sultan Sepuh IV Djaenidin Amir Sena dan Sultan Sepuh V Shofiuddin  Matangaji. Masih kuat dengan Prinsip dan sistem Kesultanan Cirebon sebagai Kerajaan Islam.

VOC Atas dasar Kerjasama Dagang dengan Kesultanan Cirebon memulai peranan yang tidak semestinya sebagai mitra bahkan cenderung ikut campur dalam sistem Kesultanan yang bertolak belakang dengan Prinsip Sultan Sepuh V Shofiudin Matangaji sebagai Pemegang Kekuasaan Keraton Kasepuhan saat itu.
 
Sehingga beliau Keluar dari Keraton Kasepuhan untuk menyusun kekuatan dan melakukan Gerilya melakukan Perlawanan untuk mengusir Kolonialisme hingga akhirnya meninggal 1768 M. https://www.wikiwand.com/id/Kesultanan_Kasepuhan.

Pada Tahun 1768-1811 M, Pangeran Jayawikarta menjadi buronan VOC. Beliau Pewaris tahta dan berhak menggantikan Sultan Sepuh V. Karena kuatnya campur tangan Pemerintah Hindia Belanda saat itu mengangkat Volmacht Sultan Kasepuhan yaitu Raden Chasanudin menantu dari Sultan Sepuh IV Djaenidin Amir Sena. Ini awal intervensi pemerintah Hindia Belanda merusak tatanan Pemerintahan Kesultanan Kasepuhan dan mewariskan sistem itu hingga saat ini.

Saya, sebagai Sultan Sepuh Jayawikarta III Keturunan dari Nasab Sultan Sepuh IV Djaenidin Amir Sena Keraton Kasepuhan Menyatakan Keprihatinan atas Penggelapan Sejarah Kesultanan Kasepuhan Cirebon selama 235 tahun. Pada kesempatan ini kami minta kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Bapak Presiden agar menghentikan perkeliruan sejarah yang telah terjadi selama 235 Tahun akibat Kolonialisme dan 
mengembalikan kepada pewaris yang berhak yaitu TRAH SUNAN GUNUNG JATI. 

Sebagai bahan 
pertimbangan kami lampirkan Babon Silsilah Keturunan Keluarga kami

Demikian surat ini saya sampaikan kepada Bapak Presiden agar penelusuran sejarah Kesultanan Kasepuhan Cirebon dan Kasultanan Cirebon menjadi agenda penting NKRI demi menghentikan perkeliruan peradaban sejarah raja-raja pribumi Dimata dunia akibat campur tangan kolonialisme.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam Rahayu

Surat yang ditandatangani langsung oleh Wisnu Lesmana Nugraha ini pun dilampirkan beberapa dokumen penting seperti kartu Keluarga dari (alm) Ilen Suminingrat, stat Keturunan dan dokumen pendukung lainnya.
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut