Pada hari pertamanya, dia diberikan pelanggan yang tidak suka macam-macam. Bahkan, saat pertama kali dia hanya memijat sang tamu dan tidak melayani untuk bersetubuh.
“Saya memang pas masuk dikasih tahu, ini bisa berbuat seperti itu dengan tambahan bayaran,” ucapnya.
Tiga minggu berjalan Cantika akhirnya melayani pelanggan. Menurutnya, tamu pertama yang dilayani adalah seorang pemuda yang usianya tidak jauh dengannya.
“Gimana ya namanya harus begitu dengan orang asing. Tapi, mau nggak mau harus melayaninya. Untungnya dia masih seumuran,” ujarnya.
Hingga akhirnya dia mulai terbiasa melayani sejumlah pria hidung belang yang datang ke tempat pijatnya. Setelah bekerja selama beberapa bulan ternyata ekonominya mulai berubah. Kehidupannya meningkat. Dia sudah bisa membantu keluarganya. Namun, dia harus pintar-pintar menyembunyikan pekerjaannya kepada keluarga.
Editor : Miftahudin