JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kehidupan Sandiaga Uno menarik untuk dibahas, Ia pernah di PHK dan kini menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut membagikan pengalaman hidupnya dari masa awal pernikahannya dengan sang istri, Nur Asia Uno, pada tahun 1990an di instagram pribadinya.
Rupanya Sandiaga dan sang istri pernah dilanda kesulitan finansial saat awal Sandiaga merintis kariernya. Padahal, sebelumnya Sandiaga tengah bekerja dengan posisi yang aman, dengan penghasilan USD8.000 per bulan.
Saat itu ia terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menganggur selama beberapa saat.
Bagaimana kisah lengkapnya? Simak ulasan singkatnya di bawah ini.
Sandiaga adalah seorang Mahasiswa yang cerdas. Ia lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan membawa predikat summa cum laude di kantongnya. Usai lulus, kariernya tergolong stabil.
Ia sempat bekerja di bank sebelum melanjutkan kuliahnya di Universitas George Washington, Amerika Serikat, dan lagi-lagi pulang dengan nilai sempurna, yakni 4,00. Sandiaga bekerja sebagai manajer investasi di sebuah perusahaan di Singapura setelahnya.
Lalu pindah ke Kanada untuk bekerja sebagai Executive Vice President di NTI Resources Ltd pada 1995. Saat itu, Sandiaga sudah berhasil memperoleh gaji USD8.000 per bulan, tergolong tinggi pada masanya, apalagi jika dikonversikan ke rupiah.
Namun nasibnya berubah drastis begitu krisis moneter melanda sejak akhir 1997. Perusahaannya bangkrut dan ia di-PHK. Sandiaga kembali ke Indonesia sebagai pengangguran.
Ia mencoba melamar pekerjaan berkali-kali setibanya di tanah air. Namun ditolak, tidak ada perusahaan yang tertarik melirik lamaran kerjanya. Siapa sangka? Sandiaga pun pernah merasakan penolakan yang dirasakan para pencari pekerja pada umumnya.
Merintis Bisnis dan Perhiasan Istri yang Terjual
Akhirnya, Sandiaga banting setir dan mencoba peruntungannya dengan mendirikan perusahaan penasihat keuangan, yakni PT Recapital Advisors bersama Rosan Perkasa Roeslani yang tak lain adalah kawan SMA-nya.
Saat menjalankan bisnisnya inilah, Sandiaga sempat mengalami kesulitan keuangan. Sandiaga pernah menyinggungnya di unggahan Instagramnya saat perayaan hari jadi pernikahannya yang ke-26 dengan sang istri.
“Orang pertama yang mendukung saat dahulu mulai merintis usaha, dengan menjual cincin dan perhiasan yang digunakan sebagai modal. Terima kasih, non, untuk selalu setia menemani, I love you,” tulis Sandiaga.
Pada masa ini pula Sandiaga bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putera pendiri PT Astra International William Soeryadjaya, yang tak lain adalah mentor bisnis Sandiaga. Dia dan Edwin akhirnya mendirikan PT Sarataoga Investama Sedaya, perusahaan yang bergerak di bidang investasi.
Sandiaga berhasil mengembangkan Saratoga. Lewat perusahaannya itu, ia menghimpun modal investor yang kemudian digunakan untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang tengah dilanda kesulitan finansial.
Sandiaga lantas membehani perusahaan-perusahaan tersebut hingga keuangan dan kinerjanya kembali sehat, lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi. Sampai dengan 2009, Saratoga telah mengakuisisi 12 perusahaan, dan sebagian telah dijual kembali.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah salah satu perusahaan yang ia akuisisi lalu dijual kembali.
Kesuksesan Sandiaga ini membuat kariernya meroket dan membuka peluang-peluang lain di masa depannya. Pada 2009, Forbes bahkan mencantumkan namanya sebagai orang terkaya di Indonesia urutan ke-29.
Demikianlah kisah inspiratif tentang Sandiaga Uno dan upayanya merintis usaha. Ditemani dan didukung oleh sang istri dari sisinya.
Editor : Miftahudin