JAKARTA –Menjadi sorotan publik, usai video Viral di media sosial, sejumlah oknum prajurit TNI AD menendang suporter Arema saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Menanggapi hal itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berjanji akan memproses hukum anak buahnya yang terlibat melakukan kekerasan dalam peristiwa yang mengakibatkan 125 orang tewas.
Jenderal Dudung beserta keluarga besar TNI AD juga menyampaikan dukacita yang mendalam dalam peristiwa tersebut.
"Apabila ada anggota TNI AD yang terbukti melakukan tindakan kekerasan akan diproses secara hukum," ujar Dudung dalam keterangannya, dikutip Senin (3/10/2022).
Mantan Pangkostrad itu juga menyatakan prihatin atas musibah yang menimpa dunia sepak bola Tanah Air. Ia mendoakan agar para keluarga korban diberikan ketabahan.
TNI AD kata Dudung juga akan membantu masyarakat untuk proses pengurusan jenazah korban meninggal dunia.
"Bagi masyarakat yang terluka dan menjalani perawatan, semoga segera diberikan kesembuhan," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melaporkan total korban meninggal dan luka-luka akibat tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur sebanyak 448 orang.
Saya ingin sampaikan tentang hasil terakhir tentang (jumlah) korban. Ini hasil terakhir tentang korban, sekali lagi ini hasil akhir tentang korban yang sudah diverifikasi oleh semua pihak termasuk dari pihak Polri, rumah sakit, maupun dari pihak penyelenggara yaitu jumlah korban semuanya adalah 448 (orang),” ungkap Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).
Muhadjir merinci dari total 448 korban tersebut tercatat sebanyak 302 orang luka ringan, luka berat sebanyak 21 orang, dan meninggal dunia sebanyak 125 orang.
Editor : Miftahudin