JAKARTA, iNews.id – Perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letnan Kolonel Inf (Anumerta) Atang Sutresna gugur di medan perang saat bertugas di Dili, Timor Leste.
Dia gugur ditembak pasukan Fretilin sesaat setelah mengibarkan Bendera Merah Putih di kantor Gubernur Timor Portugis pada 7 Desember 1975.
Pria kelahiran Tasikmalaya, 22 Agustus 1943 itu tergabung dalam Operasi Seroja.
Kisahnya diceritakan dalam buku "Letjen (Purn) Soegito: Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen."
Atang yang saat itu masih berpangkat Mayor diterjunkan bersama 35 prajurit Yonif Linud 501 Kostrad.
Bersama 19 prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Kopassus, Mayor Atang ditugaskan merebut sejumlah lokasi strategis.
Di antaranya, kantor gubernur, lapangan terbang dan pelabuhan.
Sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Nanggala V Grup 1 Kopassandha Mayor Atang juga mendapat tugas tambahan yakni membantu mengamankan prajurit Korps Marinir yang akan mendarat melalui jalur laut dan mengibarkan bendera Merah Putih untuk memberi tanda lokasi yang sudah direbut dari tangan musuh.
Tepat tanggal 7 Desember 1975, menjelang subuh seluruh pasukan diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules.
Nahas, belum sempat mendarat, pasukan Fretilin menghujani pasukan Mayor Atang dengan tembakan membabi buta.
Akibatnya, beberapa prajurit tewas terkena peluru saat payung masih mengembang di udara.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait