JAKARTA, iNews.id - Operasi Seroja di Timor Timur yang digelar untuk menyatukan wilayah tersebut ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merenggut banyak korban jiwa.
Tidak sedikit prajurit terbaik TNI gugur dalam operasi itu.
Berbagai kenangan memilukan dalam operasi itu nyatanya dialami juga oleh Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo (JSP).
Dalam buku biografi berjudul “Si Bengal Jadi Jenderal” yang diunggah dalam akun Instagramnya @SuryoPrabowo, mantan Kasum TNI ini menceritakan bagaimana kengerian peperangan melawan anggota Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin).
Dikisahkan, Suryo Prabowo tengah memimpin peletonnya membersihkan lapangan ranjau musuh bersama Peleton Zeni Tempur (Tonzipur) di celah Lariguto, Ossu, Timor Timur.
Mereka kemudian dikejutkan dengan suara ledakan keras. Mendengar ledakan itu, spontan Suryo Prabowo langsung merebahkan diri dan membeku.
Beberapa saat setelah kepulan asap menghilang, mantan Pangdam Jaya ini mendapati enam prajurit terduduk dan seorang prajurit bernama Kopral Amin tergeletak dengan kondisi mengenaskan.
Sebagian tubuhnya hancur terkena ranjau yang ditanam musuh.
"Tarik prajuritmu dan evakuasi korban,” teriak Suryo Prabowo kepada Dantonzipur di sebelahnya yang terlihat syok.
Para prajurit yang selamat dari ledakan pun langsung mengevakuasi prajurit Tonzipur yang terluka ke tempat yang lebih aman.
Sementara, Suryo Prabowo langsung menghampiri Kopral Amin yang tergeletak di dekat titik ledakan.
“Maaf, Ndan. Saya lengah,” rintih Kopral Amin kepada Suryo Prabowo yang tiba di dekatnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait