JAKARTA, iNews.id - Pengamat pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas, memprediksi harga gandum termasuk produk turunnya, yakni tepung terigu akan mengalami kenaikan terus menerus.
Hal itu, antara lain dipengaruhi larangan ekspor gandum dari India.
"Beberapa bulan ke depan saya pastikan harga tepung terigu akan naik relatif tinggi," ujar Dwi Andreas, dalam Market Review di IDX Channel, Selasa (31/5/2022).
Research Associate Core Indonesia Dwi menilai kenaikan harga tersebut terjadi karena harga tepung terigu di Indonesia masih menggunakan harga lama.
"Gandum dan tepung terigu akan dipastikan naik terus, karena sebenarnya kita masih menggunakan harga lama, belum harga akibat perang rusia ukraina," kata Dwi Andreas.
Dia menjelaskan, larangan ekspor gandum yang dilakukan oleh pemerintah India juga berpengaruh terhadap harga gandung dalam negeri.
"Ditambah lagi penyetopan expor gandum dari India juga berdampak, karena kita 100 persen gandumnya impor," kata Dwi Andreas.
Sebelumnya, India resmi melarang ekspor gandum ke luar negeri. Larangan ekspor terjadi karena gelombang panas yang menyebabkan produksi terbatas dan tingginya harga gandum di dalam negeri.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait