Setelah itu, data tersebut diinput kedalam sistem aplikasi milik TNI, yang berguna untuk menampung data guna memvalidasi penerima manfaat.
"Oleh anggota kami data diinput ke aplikasi milik TNI, dalam aplikasi sebelumnya sudah ada data penerima bantuan sebelumnya, maka yang sudah pernah menerima akan di tolak secara otomatis oleh aplikasi. Apabila valid maka masyarakat akan diundang, datang kesini untuk menerima bantuannya secara tunai," paparnya.
Bantuan ini dananya bersumber dari Kementrian Ekonomi, sebagai upaya membantu masyarakat kurang mampu disaat sekarang ini.
"Kalau bantuan pertama nilainya Rp1.200.000 dengan penerima manfaat terbatas, kalau sekarang meskipun Rp600.000 tetapi yang menerima lebih banyak, yaitu 10 ribu penerima manfaat," ungkapnya.
Tentu bantuan tunai tersebut sangat bermanfaat bagi pedagang kecil seperti Latifa warga Mandalangan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon
"Terimakasih pemerintah sudah membantu rakyat kecil seperti saya, yang hanya berjualan botok. Bantuan ini akan digunakan untuk menambah modal usaha," bebernya.
Bagi Latifa, bantuan tunai yang dia terima sangat dibutuhkan pedagang kecil seperti dirinya.
"Tidak ada potongan, bantuan tunaiRp600.000, Alhamdulillah," jelasnya.
Begitupun Ryan Saputra penjual minuman dingin di kawasan Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon.
"Sudah tiga tahun berjualan, baru dapat bantuan yang pertama. Bantuan UMKM Rp1.200.000 tidak dapat padahal datanya sudah diserahkan ke RT/RW," ucapnya.
Hal yang sama dirasakan Arif, warga Mandalangan penjual Es Susu keliling.
"Alhamdulillah sekali, ini bantuan yang kedua yang saya terima dari pemerintah, bisa menambah modal usaha atau memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutupnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait