Eko merasa kecewa karena foto yang ia unggah untuk dokumentasi justru dijadikan bahan narasi yang menyesatkan. Ia menjelaskan, kostum Iron Man yang dipajang di depan rumahnya adalah pesanan dari Eropa.
Selain itu, ia juga tengah mengerjakan satu pesanan lagi dari Malaysia.
“Rumah saya memang masih dalam tahap renovasi. Pintu kamar dan jendela belum dipasang, jadi kelihatan berantakan di foto. Tapi saya tidak menyangka foto itu bisa jadi viral dengan informasi yang keliru,” jelasnya.
Eko menegaskan bahwa dirinya bukan pelaku penjarahan, dan lokasi rumahnya di Tulungagung sangat jauh dari rumah Ahmad Sahroni yang berada di Jakarta Utara.
“Saya sudah minta tolong teman-teman untuk bantu luruskan informasi di media sosial. Alhamdulillah, beberapa sudah ikut menjelaskan kalau itu memang buatan saya,” ucapnya.
Eko juga mengkhawatirkan reputasinya sebagai pengrajin. Ia takut para pelanggan, termasuk dari luar negeri, kehilangan kepercayaan karena isu yang beredar.
“Beberapa hari ini saya benar-benar syok. Tapi saya berharap semuanya segera mereda, supaya saya bisa kembali fokus bekerja. Sekali lagi, itu Iron Man pesanan orang, bukan hasil jarahan,” tegasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait