CIREBON, iNewsCirebon.id – Peringatan Rebo Wekasan, Rabu terakhir di bulan Safar, kembali menjadi momentum sakral di Keraton Kasepuhan Cirebon. Tradisi Islam-Jawa yang diyakini sebagai ikhtiar tolak bala ini berlangsung meriah dengan prosesi curak sedekah atau tawurji, Rabu (20/8/2025) bertepatan 1447 Hijriyah.
Keluarga besar Keraton Kasepuhan memulai rangkaian acara dengan doa bersama di Langgar Alit, lalu dilanjutkan dengan menabur uang kertas, koin, hingga permen ke arah masyarakat yang sudah memadati halaman depan keraton. Ratusan warga pun berebut sedekah yang dilempar langsung oleh Patih Sepuh Keraton, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, bersama keluarga besarnya.
Suasana riuh penuh antusiasme itu tetap dimaknai sebagai bagian dari tradisi warisan Wali Sanga. “Rebo Wekasan mengandung dua keutamaan, yakni sebagai sarana bersedekah dan mempererat silaturahmi antara keraton dengan masyarakat,” ujar Goemelar usai prosesi.
Ia menegaskan, curak sedekah bukan sekadar ritual tahunan, melainkan media dakwah para wali dalam menanamkan nilai berbagi melalui budaya. Prosesi kemudian ditutup dengan makan apem bersama di Langgar Alit, menandai eratnya ikatan adat, budaya, dan keislaman yang terus dijaga hingga kini.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait