CIREBON, iNewsCirebon.id — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengapresiasi langkah cepat dan tegas aparat kepolisian dalam menangani tragedi longsor di area tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka sekaligus menahan mereka atas insiden yang menewaskan belasan pekerja tambang tersebut.
Dua orang yang kini berstatus tersangka yakni AK (59), warga Desa Bobos yang diketahui sebagai pengelola tambang, dan AR (35), selaku Kepala Teknik Tambang yang juga bertanggung jawab atas operasional di lokasi.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Kapolda Jabar dan Kapolresta Cirebon beserta jajaran yang telah bertindak cepat dan tegas dalam menangani kasus ini,” ujar Dedi dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun media sosial miliknya, Minggu (1/6/2025).
Ia menilai langkah hukum tersebut penting untuk memberikan efek jera bagi pelaku usaha tambang agar tidak mengabaikan aspek keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.
“Sudah semestinya para pengelola tambang tidak lagi menganggap remeh prosedur keselamatan maupun tanggung jawab terhadap alam. Kejadian ini harus menjadi cermin bagi seluruh pihak,” tambahnya.
Di sisi lain, Dedi menyampaikan harapannya agar proses evakuasi korban yang masih tertimbun segera membuahkan hasil. Ia juga menekankan pentingnya keselamatan para petugas yang terlibat dalam pencarian.
“Semoga seluruh korban segera ditemukan dan tim SAR tetap diberi kekuatan dan perlindungan selama proses pencarian berlangsung,” kata mantan Bupati Purwakarta itu.
Dedi turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam upaya penanganan bencana, mulai dari jajaran TNI-Polri, BPBD, Dinkes, hingga para relawan.
“Kerja sama semua pihak dalam musibah ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas yang luar biasa. Semoga setiap langkah dan upaya kita membawa manfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
