INDRAMAYU, iNews.id - Sebanyak tiga murid kelas 6 di SD Negeri Margadadi II Indramayu terpaksa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tanpa mengenakan seragam sekolah.
Ketiganya pun terpaksa mengenakan baju bebas karena seragam sekolah mereka sudah tidak muat.
Kondisi ekonomi keluarga membuat para murid itu tidak bisa membeli seragam baru di tahun ajaran sekarang.
Salah satunya adalah Indryani (11), murid asal Kelurahan Paoman tersebut tampak berbeda dibanding teman-temannya yang lain karena tidak berseragam.
Salah Seorang Siswa Tengah Mengikuti PTM Tanpa Mengenakan Seragam (Foto : Ali.S)
Dengan mengenakan busana muslimah abu, ia tetap antusias menyimak materi pelajaran matematika yang sedang dijelaskan guru di depan kelas.
“Gak malu (tidak pakai seragam), yang penting bisa belajar,” ujar dia, Senin (16/8/2021).
Indryani mengatakan, hanya punya satu setel seragam merah putih.
Seragam itu kini sudah tidak muat setelah kurang lebih 1 tahun lebih tidak digunakan sejak PTM ditiadakan.
Di sisi lain, ia mengaku sudah sangat rindu bisa kembali ke sekolah untuk belajar.
Selama menjalani pembelajaran secara daring di rumah, Indryani tidak konsentrasi belajar, berbeda jika belajar langsung di sekolah.
“Kalau di sekolah enak, langsung masuk ke otak pelajarannya,” ucapnya.
Kepala SD Negeri Margadadi II, Dri Andani mengatakan, kondisi ekonomi orang tua murid di sekolah yang dipimpinnya memang dari kalangan menengah ke bawah.
Seperti orang tua Indryani, ayahnya bermata pencaharian sebagai seorang kuli bangunan dan ibunya hanya ibu rumah tangga.
Dalam hal ini, pihak sekolah juga memberi sejumlah kebijakan agar para murid bisa mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya, termasuk izin mengenakan baju bebas.
“Memang, karena kita di sini orang tua murid berasal dari keluarga menengah ke bawah,” ucapnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait