Saksi Kunci Bondol Ungkap Keberadaan Pegi Setiawan saat Peristiwa Pembunuhan Vina Cirebon

Mery
Bondol, saksi kunci yang mengetahui keberadaan Pegi Setiawan pada saat terjadinya pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Foto: Screenshoot Channel Youtube Pengacara Toni

Cirebon, iNewsCirebon.id - Muncul fakta mengejutkan dari seorang saksi kunci bernama Bondol Suharsono yang merupakan tetangga Pegi Setiawan, Minggu (26/5/2024). Kesaksian ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah diutarakan Aep yang juga merupakan saksi kunci terbunuhnya Vina dan Eky di Cirebon.

Bondol secara gamblang dan jelas menceritakan bahwa dirinya kenal dengan Pegi Setiawan karena dia juga tinggal di Blok Simaja, Kepompongan, Talun, Cirebon.

Lebih lanjut kepada pengacara Toni, ia menceritakan kronologis beberapa waktu sebelum hingga saat kejadian dan dirinya meyakini betul bahwa Pegi tidak ada saat terjadinya peristiwa yang menimpa Vina dan Eky di Cirebon.

Bondol lalu menceritakan bahwa pada tahun 2016, dirinya diajak oleh Parman dan Pegi untuk bekerja sebagai tukang di Bandung melalui sambungan telepon.

Ia secara tegas mengatakan bahwa Pegi dan Parman sudah ada di Bandung saat mengajak dirinya bekerja.

"2016 saya diajak kerja jadi tukang oleh Parman dan Pegi lewat telepon, mereka berdua sudah ada di Bandung. Parman sebagai pemborong dan saya sebagai tukang bangun rumah tinggal," cerita Bondol dalam channel Youtube Pengacara Toni, Kamis (26/5/2024).

"Disana ada Parman, Pegi, Ibnu dan Robi. Saya hanya kerja seminggu karena tidak betah," ceritanya lebih lanjut.

Lalu pada 27 Agustus 2016, Bondol meminta pulang dan saat itu Pegi, Ibnu dan Robi mengantarkan dirinya ke jalan raya untuk mendapatkan angkot.

"Pegi, Ibnu dan Robi nganter saya ke jalan raya untuk dapat angkot, lalu saya ke terminal leuwi panjang naik bus Godwill menuju Cirebon," ungkapnya.

Bondan mengaku berangkat dari Bandung sekira pukul 20.00 WIB dan sampai ke Cirebon sekira pukul 23.00.

"Saya berangkat jam 8 malam sampai cerbon jam 11 malam. Turun di KM 202 tepatnya di jembatan Kepompongan," katanya.

Sesampainya di sana, Bondol melihat banyak kumpulan orang dan dirinya hanya mengetahui saat itu bahwa telah terjadi kecelakaan.

"Begitu sampai saya melihat banyak orang yang pada naik, ada yang liput liput, saya dengar ada kecelakaan. Ya karena cape saya langsung pulang ke rumah istri saya di Simaja, dekat dengan jembatan Kepompongan," ungkapnya.

Keesokan harinya, Bondol terkejut mendengar kabar peristiwa yang disangka dirinya adalah kecelakaan diberitakan sebagai pembunuhan. Ia juga mendengar polisi menggeledah rumah Pegi dan membawa 2 unit motor yang ada di rumah Pegi.

Begitu mendengar kabar tersebut, Bondol lantas pergi ke rumah Ibu Pegi, Kartini untung mengecek kebenaran berita tersebut.

Bondol tak habis pikir, rasanya tidak mungkin Pegi adalah pelaku pembunuhan lantaran Pegi ada di Bandung pada pukul 20.00 bahkan Pegi sendiri yang mengantarnya mencari angkot.

"Pegi kan ana ning Bandung, ada di Bandung, masih di Bandung ada Parman, Robi, ada Ibnu di Bandung ngga pulang. Engga mungkin, emang Pegi semalam tuh langsung pulang,  ada dua orang tah. Nggak mungkinlah jam 8 ke sini langsung bunuh. Nggak mungkin," tegasnya.

Belakangan Bondol pun mendengar berita penangkapan dan penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka, dan secara tegas dirinya membantah jika Pegi seorang pembunuh.

"Pegi yang itu bukan pembunuh, bukan pelaku, cuman korban, kambing hitam," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network