Pertumbuhan ini juga didorong adanya kenaikan pagu sebesar 4,22 miliar. Realisasi Belanja Pegawai hingga 31 Desember 2023 mencapai Rp18,33 triliun, tumbuh negatif 2,48% dari tahun sebelumnya, yang dikontribusi oleh penurunan cukup signifikan pada belanja gaji dan tunjangan PNS dan TNI/Polri, penurunan pembayaran honorarium, serta penurunan Tunjangan Khusus dan Pegawai Transito pada beberapa K/L Realisasi Belanja Modal hingga 31 Desember 2023 mencapai Rp9,83 triliun tumbuh sebesar 1,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang dikontribusi oleh peningkatan realisasi yang signifikan pada Belanja Modal Irigasi, Jaringan, Peralatan dan Mesin, serta Gedung dan Bangunan sebesar Rp9,01 triliun.
Kinerja Belanja Modal didorong oleh penyelesaian dan pembayaran termin pekerjaan Realisasi Belanja Bantuan Sosial hingga 31 Desember 2023, tercatat sebesar Rp54,48 miliar meningkat sebesar 3,06% dari tahun sebelumnya yang dikontribusi oleh dilakukannya pembayaran bantuan kepada siswa dan mahasiswa penerima bantuan serta kelompok rentan, penyandang disabilitas, lansia, dan korban bencana.
Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2023 mencapai Rp68,68 triliun (99,3 persen dari Pagu APBN 2023), meningkat sebesar 2,1% dibandingkan pada tahun 2022.
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Januari sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp29, 12 triliun kepada 558.316 debitur dengan skema terbesar pada KUR Mikro (63,9%). Terdapat penurunan debitur KUR sebesar 51,50% dari tahun 2022.
Sementara untuk penyaluran Ultra Mikro (UMi) Januari sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp1.60 triliun kepada 393.118 debitur dengan sektor tertinggi pada Perdagangan Besar dan Eceran (96,61%). Jumlah debitur tumbuh 42,91% dari tahun 2022, sedangkan dari sisi jumlah penyaluran UMi tumbuh sebesar 47,67% dari tahun 2022.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait