CIREBON, iNews.id -Rencana pemerintah yang akan memperpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, telah ramai-ramai ditentang para pedagang kuliner di Kota Cirebon.
Mereka mengaku pemberlakuan PPKM saat ini saja memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan hingga 90 persennya menurun.
Rina, pemilik Warung Tegal (Warteg) di Jalan Siliwangi Kota Cirebon salah satunya merasakan pahit getirnya imbas dari PPKM darurat tersebut
Menurutnya, selama pembelakuan PPKM, dirinya mengaku selain harus banyak kehilangan pendapatanya, dirinya juga merumahkan sebagian pekerjanya.
"Yah kurang pengunjung ya Mas. Apalagi dengan adanya aturan tidak diperbolehkan makan di tempat, dan hanya boleh dibawa pulang (Take Away) konsumen yang datang ke warung makan kami turun hingga 100 persennya," terang Rina, Jumat (16/7/2021).
Lanjut Rina, penurunan pengunjung juga lebih dikarenakan pembatasan oprasional warung makannya.
Di mana, jika pada saat situasi dan kondisi normal, warung makannya masih dapat beroprasi hingga pukul
24.00 Wib. Namun, kini dirinya hanya bisa beroprasional hingga pukul 20.00 Wib.
"Harapan saya setelah PPKM ini berakhir bisa dikembalika ke kondisi semula, jangan sampai ada lagi perpanjangan PPKM. Kasihan lah para pedagang, lagian kami juga sejauh ini selalu patuh terhadap aturan protokol kesehatan (Prokes) yang dianjurkan pemerintah," tambah Rina.
Ulul Albab, pedagang Soto Madura masih di kawasan Jalan Siliwangi Kota Cirebon mengatakan hal yang sama. Menurutnya, dengan adanya penyekatan akses jalan di mana-mana menurunkan pelanggannya.
"Karenanya, bila memang dari pihak pemerintah memperpanjang PPKM jelas kami tentang. Apalagi, dengan PPKM ini saja pendapatan kami jauh menurun dibanding dengan sebelum diberlakukannya PPKM tersebut," papar Ulul Albab.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
