MANADO, iNews.id - Viral video di media sosial memperlihatkan seorang wanita cantik Warga Negara Asing (WNA) menari di bangsal Covid-19 rumah sakit pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Video berdurasi 1.01 detik tersebut terlihat wanita itu berdansa sambil kegirangan meski pun divonis positif Covid-19. Menanggapi hal itu, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sulut Merry Karouwan mengatakan bahwa WNA tersebut menari sebagai bentuk ekspresi dari rasa puas.
"Yang bersangkutan menari untuk mengekspresikan kepuasannya. Itu tidak bisa terbelikan," kata Merry kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (30/1/2022). Ekpresi kepuasan itu kata dia menjadi bukti dari keseriusan pemerintah daerah dalam menangani penyebaran Covid-19 di Sulut.
"Bukti keseriusan pemda. Saya rasa itu kata yang paling tepat yah," ujarnya. Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata, Dino Gobel, menambahkan bahwa video tersebut menjadi bukti penanganan pasien covid, khususnya warga asing di rumah sakit di Sulut cukup baik.
"Profesional terutama prinsip hospitality yang ditegaskan Pak Gubernur Olly, sudah dilaksanakan kawan-kawan paramedis. Dengan begitu, warga asing merasa nyaman. Betah bahkan akan mengisahkannya sebagai promosi gratis Sulut destinasi wisata paling aman dan nyaman," tutur Dino.
Meski demikian kata dia, menyambut kebijakan pemerintah pusat jadikan Manado sebagai pintu penyelenggaraan perjalanan luar negeri (PPLN), Gubernur Sulut, Olly Dondokambey tetap tegas. Yaitu prokes Covid-19 wajib dijalankan, PCR double saat tiba Manado dan selama di masa karantina di pulau atau di hotel wajib.
"Begitu pun dengan masa tinggal sesuai standar WHO adalah wajib. Namun demikian, hospitality, kemanusiaan dijunjung tinggi. Hasilnya? Lihat pengakuan bule ini. Respek dan hormat buat paramedis Sulut," tuturnya.
WNA menari di bangsal Covid-19 (Foto: Tangkapan layar video doc iNews.id)
Selain video menarinya yang viral, WNA bernama Shaunda Brown yang di profil faceebooknya tertulis bahwa dia tinggal di Uluwatu, Bali dan berasal dari Albany, Oregon, AS itu, beredar juga tangkapan layar instastorynya yang memuji pelayanan yang diterimanya selama karantina.
"Bangsal Covid rumah sakit pemerintah sulawesi ini adalah baru-baru ini dibangun untuk menampung pasien karantina yang terbang ke Manado. Semuanya baru dan dirancang untuk karantina Covid. Mereka membersihkan kamarku setiap hari dan itu fasilitas terbaik di dunia yang pernah saya lihat untuk pasien Covid. Bangsal ini terlalu penuh sekarang. Hari ini mereka memberi tahu saya akan ada teman sekamar pindah dan saya dengan sopan dan dengan tegas menolak karena saya akan diuji di pagi hari," tulisnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait