Ini diharapkan akan mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, petani, maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Teknologi Biosoildam MA 11 adalah tonggak penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Presiden Joko Widodo melantik Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 101/P Tahun 2023. Meskipun Amran bukan orang baru dalam kabinet Presiden Jokowi, keputusan ini tetap memunculkan sejumlah kritik.
Amran kembali menargetkan swasembada pangan, khususnya beras dan jagung, seperti yang ia canangkan saat menjabat Menteri Pertanian sebelumnya. Meski optimis, sejumlah kritik muncul, terutama terkait rapor buruknya selama masa jabatan sebelumnya.
Impor beras yang signifikan selama periode tersebut dan masalah integrasi data pertanian menjadi sorotan. Pihak-pihak seperti Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, meminta Amran untuk meningkatkan produksi beras dengan langkah-langkah konkret, seperti peningkatan produktivitas, asuransi pertanian, dan penanganan wilayah produksi.
Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE), Eliza Mardian, berpendapat bahwa target menekan impor beras bisa tercapai jika kondisi iklim membaik. Namun, hal ini memerlukan langkah-langkah komprehensif untuk meningkatkan produktivitas beras.
Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengantisipasi krisis global akibat perang.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menegaskan ambisinya untuk mencapai swasembada pangan, namun kritik dan harapan yang disampaikan oleh para ahli dan pengamat menunjukkan bahwa tantangan besar menanti di masa mendatang. Amran diharapkan mampu mencapai target tersebut dengan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait