OKLAHOMA, iNews.id - Pemuda 22 tahun bernama Aaron Brock menghasilkan 200.000 dolar AS atau Rp2,86 miliar per tahun dari Tusla. Dia pun berencana pensiun pada usia 30-an tahun.
Pada akhir 2020, Brock meninggalkan rumah dan keluarganya di New Jersey menuju Oklahoma. Dia dan seorang temannya secara spontan mendaftar program Tusla Remote, yang membayar peserta untuk pindah ke Tusla. Keduanya pun diterima dan pindah.
"Kami seperti, ya ampun, ini adalah kesempatan yang tidak bisa kami tolak," kata Brock, dikutip dari CNBC Make It, dikutip Minggu (23/1/2022). Karena dia bekerja dari jarak jauh sebagai insinyur teknis prapenjualan dengan penghasilan sebesar 200.000 dolar AS per tahun, dia dapat memenuhi syarat untuk program tersebut dan pindah tanpa mengkhawatirkan biayanya.
Tulsa Remote adalah inisiatif rekrutmen yang bertujuan menarik pekerja jarak jauh ke Tusla. Keuntungan utamanya adalah hibah 10.000 dolar AS, yang didistribusikan selama satu tahun, di mana peserta diwajibkan tinggal dan bekerja di dalam batas kota Tulsa. Program ini berfokus pada pembangunan komunitas dan bertujuan membantu peserta berintegrasi ke dalam struktur lokal, menciptakan kedekatan antarpribadi yang kuat dan memelihara hubungan.
Selain uang dan biaya hidup yang lebih murah, aspek komunitas merupakan daya tarik utama bagi Brock, yang sangat ingin terlibat.
"(Program ini mengembangkan) sebuah komunitas dan mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik. Saya tidak perlu pindah ke kota baru, jadilah satu-satunya orang di sana dan harus membangun semuanya dari awal," ujarnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait