KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, di masa lalu peringatan Hari Ibu biasanya tentang penghargaan terhadap jasa perempuan sebagai seorang ibu yang berkaitan dengan tekad untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Hal ini disampaikan saat memperingati Hari Ibu tahun 2021 tingkat Jabar secara virtual di Ruang Nyimas Gandasari Kantor Setda, Rabu (22/12/2021).
"Maka pada peringatan ini, hari ibu merupakan momentum bersama untuk mendorong para ibu dan perempuan bisaw mengambil posisi dan peran jauh lebih banyak dalam pembangunan bangsa. Tentunya, dengan cara menjadi perempuan yang berwawasan, berdaya trampil, tidak pernah berhenti belajar dan juga siap untuk menjadi teladan," katanya.
Istri dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, itu juga mengatakan mengatakan, pada Peringatan Hari Ibu (PHI) tahun 2021 ini, semua bisa mengingat perjuangan seorang ibu untuk anaknya.
Menurutnya, perjalanan seorang ibu sangat panjang, yaitu sejak mengurusi anaknya sampai melepas anaknya mandiri menempuh perjalanan pada peradaban selanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, penduduk di Jabar sendiri sangat banyak hampir ada 50 juta orang .
"Tentu kita ingin Jabar juara lahir batin melalui yang namanya pendidikan di rumah. Karena pendidikan itu seharusnya 100 persen dilakukan di sekolah dan juga di rumah. Oleh karena itu, orang tua khususnya Ibu harus terus meningkatkan keilmuannya," ucap Kang Emil.
Kang Emil mengapresiasi TP PKK dan kader Posyandu yang ada di desa. Sebab, masa depan sebenarnya ada di desa. Dan di masa pandemi ini desa bisa jauh dari pandemi Covid-19.
"Prinsip tinggal di desa rejeki kota. Tetapi untuk mencapai itu semua, kepala desa harus terus berinovasi," katanya.
Emil menjelaskan, stunting masih menjadi permasalahan di Jabar. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya.
"Program gizi yang sehat dengan berbagai inovasi terus diupayakan. Kita sudah dua tahun turun angka stuntingnya. Dengan presentasi sangat cepat dan hampir 10 persen kita berkurang. Mudahan-mudahan seterusnya tidak ada lagi warga Jabar yang gagal tumbuh atau stunting," katanya.
Stunting itu, lanjut dia, nanti dewasanya susah bersaing baik pekerjaan, pendidikan dan akhirnya menempati strata sosial dan ekonomi cenderung di bawah.
"Oleh karena itu, stunting masih bisa diselamatkan. Sehingga kita dorong program stunting demi Jabar terbebas dari Stunting," ujar kang Emil.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait