Kesaksian Aremania UIN Malang Yoga Komud mengatakan, memang aparat keamanan menembakkan gas air mata langsung ke arah tribun di saat pintu stadion justru tertutup. Hal inilah yang akhirnya memicu penonton panik berdesakan mencari jalan keluar.
"Disemprot langsung ke tribun dan saat banyak orang. Sangat membuat penonton panik berdesakan ke pintu dan terjadi penumpukan, di situlah banyak yang meninggal," kata Yoga.
Terpisah Aremania Yuli Sumpil mengakui banyak korban jiwa Aremania yang dilihatnya mengalami luka memar di bagian kepala hingga mukanya lebam.
Bahkan saat dia melihat ke arah musala di tribun VIP, dia dibuat terkejut karena di sana berjejer jenazah dengan darah di mana-mana.
"Saya masuk ke dalam tribun VIP, rata-rata yang meninggal mukanya hitam, dan matanya melotot," kata Yuli.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait