8. Gedung Sate
Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya yaitu Gedung Sate. Bangunan ini merupakan aset sejarah yang dikenal tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga internasional. Gedung Sate masih kokoh berdiri meskipun usianya telah lebih dari satu abad dan menjadi saksi perjalanan pemerintahan Jawa Barat.
Semula, gedung indah ini disebut Gedung Hebe, yang diserap dari singkatan GB atau Gouvernements Bedrijven. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920. Sampai saat ini Gedung Sate lebih dikenal dengan sebutan Gedung Baru.
Istana Negara yang terletak di Jakarta Pusat ini dibangun pada 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan masuk ke dalam bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri hingga kini.
Awalnya gedung ini merupakan rumah peristirahatan milik pengusaha Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1821, pemerintah kolonial menggunakan bangunan ini sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal para Gubernur Jenderal. Kini bangunan peninggalan kolonial yang mengadopsi gaya arsitektur Yunani Kuno ini, masih difungsikan sebagai tempat kegiatan kenegaraan.
10. Istana Kepresidenan RI Bogor
Istana Kepresidenan RI Bogor dibangun oleh Gubernur Jenderal Van Imhoof pada tahun 1744. Ia membangun istana ini karena terkesima melihat pemandangan dan ketenangan dari desa kecil di wilayah Bogor.
Istana yang memiliki nama asli Istana Buitenzorg ini dibuat menyerupai Blehheim Palace di Oxford, Inggris. Keseluruhan kompleks istana ini memiliki luas 1,5 hektare. Pada tahun 1950, setelah Indonesia merdeka istana ini resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Pada tahun 1968, Istana Bogor resmi dibuka untuk umum atas restu dari Presiden yang menjabat saat itu, Presiden Soeharto.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait