Kolot baheula (orang tua dulu) di masyarakat Suku Sunda, sering memberi nama anak mereka dengan awalan Asep yang konon katanya berasal dari kata kasep yang artinya tampan dengan harapan supaya anaknya menjadi orang tampan, baik, dan banyak digandrungi, meskipun pada realitanya terkadang berlawanan. Bahkan nama Asep ini karena sangat banyak hingga ada yang membuat komunitas nama Asep.
11. Terkenal dengan Gareulis dan Karasep
Wilayah Sunda cukup dikenal dengan perempuannya yang gareulis atau cantik dan laki-lakinya karasep atau tampan. Bahkan ada beberapa wilayah yang masih kental adat istiadat Sunda, masyarakatnya memiliki kecantikan alami serta jauh dari polesan make up. Karena itu, sifat polos yang ditampilkan pun sangat kuat, sehingga menambah kesan menarik.
12. Penggemar Petai dan Jengkol
Jika berbicara soal makanan, tentu saja kurang lengkap apabila tidak membahas mengenai petai dan jengkol. Makanan dengan aroma bau yang khas ini mungkin banyak tidak disukai oleh sebagian orang. Tapi lain halnya dengan selera orang Sunda.
Makanan ini menjadi kesukaan mereka meski aromanya yang menyengat. Umumnya, mereka sangat menyukai lalapan, petai, dan jengkol yang dijadikan sebagai pelengkap dan penambah cita rasa dalam menikmati makanan.
1Ze3. Tradisi Makan Berjamaah
Fakta dan kebiasaan unik orang Sunda berikutnya yaitu tradisi makan berjamaah dengan banyak orang, teman, tetangga, dan saudara. Biasanya mereka makan nasi yang diletakkan di atas daun pisang yang dilebarkan bersamaan dengan lauk-pauknya.
Ada beberapa istilah untuk makan berjamaah orang Sunda ini, antara lain: bancakan, botram, dan papahare. Bancakan artinya kegiatan menyantap makanan secara berjamaah yang makanannya itu diletakkan di atas wadah berupa nyiru yang terbuat dari anyaman bambu.
Makanannya diletakkan di atas nyiru dengan menggunakan alas daun pisang. Sedangkan botram, kegiatan makan nasi berjamaah secara lesehan dengan alas daun pisang dilengkapi lauk pauk.
Papahare yang juga hampir sama dengan botram, yaitu, makan berjamaah di satu tempat yang direncanakan tetapi bukan di restoran dan setiap orang membawa makanan sendiri-diri dari rumah. Kemudian disantap dan saling bertukar lauk dengan yang lain dan alat makannya tidak memakai daun pisang, bisa menggunakan piring.
14. Mayoritas Orang Sunda Tidak Suka Merantau
Fakta dan kebiasaan unik orang Sunda berikutnya, yaitu, tidak suka merantau. Kebiasaan turun-temurun orang Sunda ingin mengabdi untuk daerahnya. Daerah Bandung misalnya, di sana menjadi ladang untuk berdagang karena dikenal sebagai kota tujuan wisata.
Seiring perkembangan zaman, banyak juga ditemui orang Sunda di perantauan terkhusus untuk tujuan pendidikan seperti orang Sunda merantau kuliah ke luar daerah. Perlu diapresiasi pengabdian orang Sunda yang tidak merantau dan berkontribusi untuk daerahnya.
Itu dia ulasan mengenai fakta dan kebiasaan unik orang Sunda yang secara turun-temurun diwariskan ke generasi selanjutnya.
Orang Sunda dapat dikatakan sebagai suku yang memiliki warna kulit cenderung putih, sehingga tampak menarik di Indonesia yang mayoritas memiliki warna kulit sawo matang hingga cokelat.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait