Tanda-Tanda Kiamat
Dalam buku Tafsir Ilmi “Kiamat dalam perspektif Alquran dan Sains" yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkap mengenai keadaan Bumi pada hari Kiamat.
Ada tanda-tanda yang bisa diamati oleh mata manusia sebelum terjadinya kiamat. Ilmuwan bahkan telah mengemukakan skema-skema yang terjadi seperti Bumi bertabrakan dengan planet lain atau hantaman asteroid dan sebagainya.
Apapun skema atau teori yang diungkap ilmuwan, terdapat kekacauan besar yang akan dialami oleh Bumi. Salah satunya ialah guncangan yang dahsyat yang terjadi di Bumi. Ayat Alquran telah mengungkap mengenai peristiwa kiamat tersebut.
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya," (QS. Az-Zalzalah: 1-2)
Kata Az-Zalzalah (guncangan yang dahsyat) adalah ism masdar (bentuk kata benda) dari zalzala - yuzalzilu - zalzalatan, yang mengguncangkan. Dengan demikian, az-zalzalah berarti guncangan.
Karena penyebutannya dalam Surah Az-Zalzalah diikuti oleh maf'ul mutlaq, maka kata ini dimaknai sebagai guncangan hebat yang terjadi di seluruh penjuru Bumi.
Selain terjadinya guncangan di seluruh penjuru Bumi, salah satu tanda kiamat ialah terbitnya matahari dari arah barat. Para ilmuwan menyadari bahwa jumlah hari dalam setahun menurun dari waktu ke waktu dan menemukan bahwa satu-satunya penjelasan dari penurunan ini adalah penurunan kecepatan rotasi Bumi pada porosnya di depan matahari.
Proyeksi grafik masa depan dari proses penurunan kecepatan rotasi Bumi mengungkapkan bahwa proses ini akan memaksa Bumi berputar pada arah yang berlawanan dari timur ke barat. Ini adalah salah satu tanda-tanda kiamat besar, seperti nubuat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah bersabda, "Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya".
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait