Diakui oleh korban, pengemudi sempat mengalihkan perhatiannya.
"Saya baru saja minum dan seharusnya menyadarinya. Tapi saya membabi buta memasukan kartu saya ke dalam mesin" ujarnya kepada The Local Democracy Reporting Service.
Menurut si turis, becak di sana perlu lisensi khusus agar tak memberikan tarif sendiri seenaknya.
"Mereka jelas perlu diatur seperti taksi dan perlu memiliki izin. Pada akhirnya orang-orang ini bisa siapa saja" katanya.
Beruntung, pemerintah setempat pun tak tinggal diam. Menteri Transportasi Grant Shapps memperkenalkan undang-undang baru demi menindak tegas para pengemudi becak liar.
Selain itu, Pemimpin Dewan Westminster, Adam Hug, bahkan menyebut becak-becak tanpa izin ini sebagai gangguan berbahaya.
"Kami sudah cukup banyak menemukan pengemudi yang memblokir trotoar, menganggu penduduk dan bisnis sampai larut malam, serta membebankan pengunjung dengan tarif terlampau tinggi" ujar Adam.
Sebenarnya kejadian semacam ini bukan baru pertama ditemui. Dua tahun lalu ada seorang turis di Inggris dikenakan biaya sebesar £606 atau Rp 10 juta untuk perjalanan dengan uber selama 28 menit.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait