Keruntuhan Kerajaan Cirebon, Akibat Terpecah Begini Kisahnya

Dede Kurniawan/Net Cirebon
Salah satu peninggalan dari Krerajaan Cirebon yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati. (Foto: Istimewa)

keruntuhan Kerajaan Cirebon sendiri setelah wafatnya Panembahan Ratu II atau Pangeran Girilaya akibat dibunuh ketika berkunjung ke Kesultanan Mataram. kunjungan Pangeran Girilaya ke Kesultanan Mataram tidak lain kunjungan antara menantu dan mertua, pasalnya Amangkurat 1 adalah mertua dari Pangeran Girilaya, pada saat itu, Pangeran Girilaya juga membawa kedua anaknya yang tidak lain adalah putra mahkota yakni Pangeeran Mertawijaya dan Pangeran Kertawijaya dan Kedua anak Pangeran Girilaya pun tidak diperkenankan pulang ke Cirebon.

Selama 16 tahun Kerajaan Cirebon tidak memiliki raja, selama itu pula, sistim pemerintahkan dipimpin oleh jaksa pepitu (7 Jaksa) dimana Pangeran Wangsakerta sebagai Ketua. Tepat pada tahun 1678 dua putra Mahkota berhasil dibebaskan oleh pemberontak Trunojoyo yang didukung oleh Cirebon dan Banten sehingga berhasil membawa kembali dua putra mahkota ke Cirebon. Dalam pemberontakan itu, juga berhasil mengusir Amangkurat 1 dari istana dan wafat dalam pelarian.

Setelah kedua putra mahkota kembali ke Cirbeon, kemudaian keduanya diangkat menajadi raja dan kerajaan cirebon menjadi 3 bagian. pada saat itu juga menandai keruntuhan kerajaan Cirebon.

Setelah pembagian Kesultanan Cirebon, Kasepuhan dipimpin oleh anak pertama Panembahan Ratu II yang bernama Pangeran Syamsudin Martawijaya yang kemudian dinobatkan sebagai Sultan Sepuh I sedangkan Kanoman dipimpin adiknya yang bernama Pangeran Muhammad Badrudin Kartawijaya kemudian dinobatkan sebagai Sultan Anom I


 

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network