Dia diwakili oleh pengacara kasus kriminal Ahmed Dib dari Dib & Associates Lawyers yang berbasis di Kogarah.
Berbicara kepada Daily Mail, influencer yang sedang berkembang ini bersikeras bahwa dia adalah "gadis yang baik" dan "tidak pernah bermaksud untuk memasok" narkoba yang dia sembunyikan.
Dia mengatakan bahwa dia telah merencanakan untuk membagikan "simpanan"-nya itu di antara para teman lelakinya dan hanya mengambil satu gumpalan kokain sebelum tertangkap.
“Itu benar-benar menakutkan!” katanya kepada media tersebut yang dilansir Jumat (29/7/2022).
“Saya sangat terguncang dan saya hanya ingin melakukan hal yang benar dan bersikap baik," ujarnya.
"Jelas saya ingin sedikit bersenang-senang, saya punya sedikit dan ya saya mencoba menyembunyikannya--seperti orang lain--tapi saya tertangkap."
Di bawah hukum New South Wales (NSW), Australia, hukuman maksimum untuk pelanggaran ini adalah dua tahun penjara dan/atau denda 11.000 dolar jika ditangani di Pengadilan Lokal.
Jika kasus berlanjut ke pengadilan distrik, hukumannya maksimal 15 tahun dan/atau denda 220.000 dolar. Berbicara tentang kaitannya dengan hukum, Athanatos mengatakan kasus itu telah "dibesarkan", tetapi hakim ada di pihaknya.
"Kasus mereka lemah dan hakimnya begitu, sangat memahami dan benar-benar melihat melaluinya," katanya.
Pada tahun 2018, wanita Sydney bernama Grace Poo tertangkap menyelundupkan 1.600 pil MDMA di organ pribadinya dan di dalam bra besar ke acara musik Midnight Mafia, yang juga berlangsung di Sydney Olympic Park.
Poo ditemukan dengan beberapa kondom penuh narkoba dan dihukum penjara selama dua tahun, dengan pelaksanaan hukuman minimal satu tahun.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait