Kisah Untung Pranoto, Mantan Preman Terminal Jadi Kopassus berkat Doa Restu Ibu

Winditry
Kisah seorang preman terminal berhasil menjadi prajurit Kopassus. (Foto: IST)

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif datang dari mantan preman terminal yang berhasil menjadi prajurit Kopassus. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi prajurit TNI

Dalam buku Kopassus untuk Indonesia, Iwan Santosa EA Natanegara menceritakan seseorang yang dulunya merupakan preman terminal di Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi Pabandya Tatib Makopassus dengan lencana Letkol. 

BACA JUGA:

https://cirebon.inews.id/amp/122472/kisah-haru-anak-penjual-gula-lolos-tni-ad-pernah-jalan-kaki-48-km-karena-tak-punya-ongkos

Ia bernama Untung Pranoto. Sebelum masuk ke dalam Kopassus, Untung sering nongkrong di terminal Kota Semarang dengan gaya pakaian bak preman mengenakan kaos singlet, rambut panjang serta sepatu boots koboi. 

Berawal dari melihat pengumuman pendaftaran TNI, Untung tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Namun saat memasuki pintu pendaftaran, Untung langsung diusir oleh petugas yang memintanya untuk mengenakan pakaian rapi dan memotong rambut lebih pendek. Dirinya menuruti perintah petugas untuk tampil lebih baik. 

Sebelum kembali mendaftar, Untung atau kerap disapa Pranoto ini meminta doa restu dari ibunya agar bisa masuk menjadi TNI. Dirinya berdalih, jika tidak menjadi tentara, maka akan menjadi bajingan. "Kalau saya tidak jadi tentara, saya akan jadi bajingan!" ungkap Pranoto.

Akhirnya, dirinya berhasil menjadi TNI dengan pangkat yang paling rendah yaitu Prajurit dua (Prada). Bermodalkan minat, fisik serta kepolosan, Pranoto memutuskan untuk menjadi Kopassus, diawali dengan pangkat yang paling rendah juga. Gaji sebulan saat itu hanya mencapai Rp75.000. 

BACA JUGA:

https://cirebon.inews.id/amp/121581/bikin-melongo-segini-harta-kekayaan-keluarga-raja-salman-elon-musk-lewat

Dirinya sempat pulang kampung dan mencoba melamar seorang perempuan mengingat dirinya sudah memasuki umur layak nikah. Namun, oleh orang tua si perempuan, Pranoto dimintai uang sebesar Rp2 juta. Kesal dengan permintaan tersebut, dirinya meninggalkan rumah perempuan itu.

"Saya cari uang Rp2 juta, tapi anak Bapak tidak akan saya kasih makan seumur hidup!" ucapnya sebelum meninggalkan rumah sang perempuan.

Beruntung, tidak lama dari kejadian tersebut dirinya bertemu perempuan lain yang mau menerima dia apa adanya. Pranoto langsung melamar wanita tersebut dua hari setelah bertemu, hanya bermodalkan niat baik mau menafkahi. 

Sekarang, Pranoto sudah menjadi Letkol yang sudah 17 kali naik pangkat. Kisah Pranoto sangat menginspirasi melihat dulunya hanya sosok preman terminal. Bahkan, Pranoto menjadi staf pengurus tata tertib di Kopassus. Kini Pranoto menjadi sosok yang patut diapresiasi dedikasi serta integritasnya dalam satuan Kopassus.

Editor : Windi Trikusumawati

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network