Anak Sering Sakit Tenggorok? Waspada Adenoiditis, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Tim Liputan
Pembesaran adenoid banyak terjadi pada anak-anak hingga mencapai usia 7 tahun (Foto: ADAM.Inc)

Adenoiditis sering terjadi karena faktor alergi, infeksi dan iritasi lambung.

Penyebab tersering terjadinya peradangan adenoid adalah bakteri streptococcus. Selain itu dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, termasuk Epstein Barr, adenovirus, dan rhinovirus. Kondisi ini dapat membuat napas kamu menjadi lebih sulit dan berujung pada infeksi pernapasan berulang.

Peradangan adenoid jarang berdiri sendiri, biasanya selalu bersamaan dengan penyakit lain seperti adenotonsilitis, faringitis, rhinosinusitis dan lainnya.

Adenoiditis dapat menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Biasanya, anak mengalami keluhan berikut ini:

- Gangguan bernapas, termasuk saat bicara.

- Mendengkur saat tidur.

- Terdapat nyeri atau kering pada tenggorokan akibat pembengkakan dan sering bernapas menggunakan mulut.

- Gejala infeksi, seperti demam dan pilek.

- Adanya pembesaran kelenjar getah bening pada leher.

- Adanya nyeri telinga atau gangguan pendengaran.

- Sakit tenggorokan.

BACA JUGA: 

Viral Video Pemakaman Layaknya Hajatan Buat Netizen Geram

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network