Rekaman video dari insiden itu menunjukkan pengantin wanita tampak tertekan oleh serangan suaminya, saat tepuk tangan meriah menyambut kemenangan korban dalam permainan membuka bungkus permen. Pihak jaksa setempat mengatakan bahwa mempelai pria telah didakwa dengan "hooliganisme kecil" dan dapat didenda atau menghabiskan maksimum 15 hari dalam penahanan jika terbukti bersalah.
Sebuah komite terpisah di majelis tinggi legislatif Uzbekistan mengatakan mempelai pria itu telah meminta maaf kepada pengantin wanita dan menyatakan penyesalannya atas tindakannya pada sidang di lingkungan setempat yang dihadiri oleh para tetua komunitas dan kerabat pasangan pengantin.
“Pada hari yang sama, kedua mempelai berdamai dan kini tinggal bersama,” kata komite. Saida Mirziyoyeva, putri Presiden Shavkat Mirziyoyev dan seorang tokoh berpengaruh di kancah media negara itu, menyebut tindakan mempelai pria tersebut "menjijikkan" dalam sebuah posting Facebook.
“Kita tidak boleh tinggal diam tentang kasus-kasus seperti ini, kita tidak boleh berpura-pura bahwa itu hanya sekali,” kata Mirziyoyeva. “Inilah mengapa kita membutuhkan pendidikan yang membuka wawasan dan menjadikan perempuan mandiri dan kuat," ujarnya, seperti dikutip AFP, Jumat (17/6/2022).
Editor : Miftahudin