INDRAMAYU, iNews.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Sindang Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, berhasil menyulap tanah aset desa yang tandus menjadi agrowisata baru Indramayu, Embung Jangkar.
Embung Jangkar Sindang dengan luas 6 hektar sanggup menampung debit air hingga 18 juta liter. Dengan kapasitas debit air sebanyak itu, diharapkan mampu memasok 250 hektar sawah petani saat musim tanam ke dua.
Embung Jangkar ini menyuguhkan pemandangan yang asri, sejuk dan tenang. Dilengkapi juga dengan fasilitasi sarana sepeda air serta tempat yang luas untuk berkeliling, hingga bisa menjadi pilihan spot yang cocok untuk memancing ikan.
Keindahan Embung Jangkar, Argowisata baru di Indramayu (Foto : Candra)
Carnita selaku Kepala Desa Sindang sekaligus salah satu pria hebat yang mencetuskan ide pembangunan Embung Jangkar menjelaskan, tercetus ide berawal dari lahan sawah aset desa yang tadinya tidak bisa di garap atau 'kumplung' kemudian dijadikan embung atau Telaga Jangkar.
Awalnya, pembangunan embung dimulai pada tahun 2012 silam, baru berupa embung biasa seluas 3,5 hektar. Kemudian, 2018 diajukan kembali melalui PUPR pusat, ahirnya dibangun kembali di tahun 2019 seluas 2,5 hektar, jadi sekarang luasnya sekitar 6 hektar.
"Embung Jangkar ini, untuk mengantisipasi saat musim tanam ke dua," ucap Carnita, Jum'at (8/10/2021) sore.
Carnita melanjutkan, kalau dari pengajuan yang awal itu sekitar 30 miliar sekarang baru terealisasi 15 miliar. "Jadi mungkin baru 50%," katanya.
Ia berharap, dengan adanya destinasi agrowisata Embung Jangkar bisa menumbuhkan UMKM baru, bukan hanya produk pertaniannya saja. Kedepan, pihaknya juga sudah merencanakan untuk membangun keramba apung, demi memberdayakan masyarakat pada sektor perikanan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
